Peduli Lingkungan, CIMB Niaga Salurkan Dana CSR Rp3,5 Miliar untuk Kembangkan Bambu
(Baliekbis.com),Sebagai wujud peduli lingkungan, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) menyalurkan dana sekitar Rp3,5 miliar. Dana sebesar itu diperuntukkan bagi pengembangan berbagai jenis tanaman bambu di beberapa daerah di Tanah Air.
“Untuk Bali kita sudah lakukan di Tabanan dan Gianyar dengan mengembangkan tanaman bambu tabah yang memiliki banyak manfaat,” ujar Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei saat berkunjung ke kebun Bambu Tabah di Banjar Patas, Desa Tegallalang, Gianyar, Sabtu (30/11/2019).
Tanaman bambu (tabah) ini dipilih karena memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar. Saat ini bambu tabah di desa tersebut selain dimanfaatkan untuk bahan bangunan, furniture juga bahan pangan, yakni rebung bambu. Bahkan rebungnya menurut petani setempat banyak diminati setelah diolah menjadi berbagai pangan, termasuk daunnya untuk teh.
Fransiska Oei
“Karena itu kita selain membantu budidaya bambu tabah ini termasuk pelatihannya, juga mesin vacum untuk pengolahan rebung. Kita juga akan mengkomunikasikan dengan pihak-pihak terkait dalam membantu pemasarannya ke depan,” tambah Fransiska didampingi pihak Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATl).
Dikatakan program peduli lingkungan dengan pengembangan bambu ini sudah dilakukan sejak 2012 dimana hingga saat ini sudah dibudidayakan sekitar 27 ribu bibit bambu. Untuk di Bali seluruhnya 10 ribu bibit. Di Bali dan NTB, jenis yang ditanam adalah bambu tabah untuk diambil rebungnya. Di Jawa Barat, selain untuk bangunan, jenis yang ditanam difokuskan untuk pengembangan angklung. Adapun di Yogyakarta dilakukan untuk konservasi dan di NTT difokuskan untuk bahan baku bangunan.
Fransisma berharap upaya yang dilakukan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian dan pemanfaatan bambu. Pasalnya, keberadaan bambu kini perlu upaya pelestarian akibat faktor eksploitasi tanpa adanya budidaya serta berkurangnya habitat bambu akibat alih fungsi lahan.
Dalam pelestarian bambu yang dilakukan sejak 2012, CIMB Niaga bekerja sama dengan Yayasan KEHATI.
Dikatakan Fransiska, dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (02), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
“Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen,” jelasnya.
Bendesa Adat Patas menjelaskan pengembangan bambu tabah ini selain di tanah milik desa adat seluas 80 are, juga sebagian di tanah-tanah warga. Selain diambil rebungnya, juga bambu tabah ini banyak untuk vila yang tengah berkembang di desa tersebut. (bas)