Peduli Lingkungan Melalui Bank Sampah di Sekolah
(Baliekbis.com), Pemkot Denpasar terus berinovasi dalam upaya mengentaskan permasalahan sampah kota. Setelah sukses mendorong pembentukan bank sampah di masing-masing desa dan kelurahan, Pemkot Denpasar memberikan apresiasi dan dukungann terhadap pembentukan bank sampah di setiap sekolah. Inovasi ini adalah sebagai bentuk upaya dalam menanamkan pola pendidikan karakter sejak dini sehingga siswa menjadi peka dan peduli terhadap lingkungan. Seperti halnya penerapan bank sampah di SDN 13 Pedungan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa saat diwawancarai, Jumat (28/9) mengatakan bahwa sekolah sebagai wadah pendidikan formal memiliki peran yang bnesar dalam pembentukan karakter siswa. Sehingga, selain pola pendidikan formal, pendidikan karakter harus terus dimaksimalkan guna menumbuhkan rasa peduli sekitar dalam diri siswa.
Dengan adanya bank sampah, kata Gustra sapaan akrabnya siswa dapat belajar bagaimana cara meinimalisisr sampah khususnya sampah an organic sehingga dapat bermanfaat. Nantinya, jika mental dan karakter siswa sudah terbentuk maka secara berkelanjutan, menjaga lingkungan akan menjadi kebiasaan.
“Kami akan terus mendukung dan mendorong [pembentukan bank sampah di seklah, serta berharap dengan adanya bank sampah di sekolah-sekolah dapat menjadi wadah pendidikan karakter dan mental siswa dalam menjaga lingkungan secara berkelanjutan,” harapnya sembari mengatakan bahwa saat ini terdapat 14 sekolah yang sedang dibina dalam penerapan bank sampah di Kota Denpasar. Jumlah ini terdiri atas 10 SD dan 4 SMP.
Adapun sekolah tersebut yakni SDN 1 Renon, SDN 7 Dauh Puri, SDN 29 emecutan, SDN 12 Padangsambian, SDN 7 Kesiman, SDN 3 Kesiman, SDN 17 Kesiman, SDN 16 Kesiman, SDN 12 Keseiman. Sedangkan untuk SDN 13 Pedungan telah lebih dahulu menerapkan Bank Sampah secara mandiri. Untuk SMP yakni SMP Cipta Dharma, SMP Dharmawiweka, SMP Diatmika, dan SMP 7 Denpasar.
Selain SD dan SMP, DLHK Denpasar juga turut melakukan pembinaan bank sampah di TK/PAUD seperti PAUD Gita Maharani, PAUD Negeri Pembina dan PAUD Kartika Udayana. Bahkan dalam waktu dekat akan segera diluncurkan Bank Sampah di SDN 26 Manang-Maning dan SLB 2 Denpasar.
Sementara, Kepala Sekolah SDN 13 Pedungan, I Gusti Ayu Rai Mastutik mengatakan bahwa kebersihan sekolah merupakan dambaan kita bersama. Dengan adanya kondisi sekolah yang bersih tentu dapat meningkatkan produktivitas proses belajar mengajar. “Bank sampah yang kami beri nama Kreatif Cinta Lingkungan ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan partisipasi siswa di sekolah untuk menjaga lingkungan,”paparnya.
Rai Mastutik menambahkan, dengan adanya bank samph dan kesadaran yang ditanamkan sejak dini tentu kedepan dapat menjadi solusi bagi masalah persmpahan kota. Sehingga dapat meminimalisisr pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan lebih bermanfaat. “Sampah an organic yang dapat didaur ulang tentu bernilai ekonomis ketika ada bank sampah, dan yang organic dapat diolah menjadi kompos, sehingga volume sampah menuju TPA dapat diminimalisir,” pungkasnya. (ags)