Pelabuhan Kapal Pesiar, Sandaran Baru Pariwisata Masa Depan
(Baliekbis.com), Potensi Bali sebagai pusat pelabuhan kapal pesiar dunia sangat besar dan akan menjadi sandaran baru bagi pariwisata di masa depan selain bandara. “Untuk itu pengembangan pelabuhan laut harus cepat dilaksanakan agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mengantisipasi bila ada gangguan di jalur udara atau darat,” ujar pelaku sekaligus pengamat pariwisata, Puspa Negara, SP,MSi., Kamis (26/10) di Kuta menanggapi perkembangan pariwisata terkait bencana alam seperti status Awas Gunung Agung saat ini. Pasalnya bila kemudian erupsi terjadi dan bandara harus ditutup dalam jangka waktu yang lama, maka jalur laut akan menjadi pilihan yang paling aman. Dan sudah tentu kehadiran kapal pesiar kelak amat menentukan kontinyuitas kunjungan wisman ke Bali. Oleh karena itu menurut mantan anggota DPRD Badung ini, pengembangan Bali ke depannya seharusnya diarahkan menjadi pusat pelabuhan kapal pesiar dunia dengan membangun pelabuhan cruise internasional di Bali Utara (Celukan Bawang), Bali Timur (Tanah Ampo) dan Bali Selatan yakni Pelabuhan Benoa. Data Cruise Line International menyebutkan tak kurang dari 74 kapal pesiar mewah akan berlabuh di Benoa tahun 2018 dengan proyeksi jumlah penumpang mencapai 91.325 orang. Ini merupakan peluang yang sangat besar bagi pariwisata Bali.
Demikian juga pelabuhan Celukan Bawang ,menurut Puspa Negara selama ini sudah rutin dikunjungi kapal pesiar mewah, hanya saja infrastrukturnya belum sepenuhnya siap. Jadi peningkatan kunjungan wisman ke Bali melalui jalur laut harusnya sudah dipersiapkan hingga Bali tidak sepi dari wisman ketika jalur udara mengalami masalah atau kelumpuhan. Pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Benoa untuk Dermaga Cruise Internasional menurut tokoh Legian ini harus segera diwujudkan. Puspa Negara yang kini menjabat GM Discovery Shopping Mall Kuta ini melihat upaya itu telah mulai dilakukan sebagaimana informasi dari Pelindo III dimana Pelabuhan Benoa tahun ini akan dibangun dermaga timur sepanjang 340 meter yang mampu menampung kapal pesiar dengan jumlah penumpang 5.000 pax serta perluasan terminal penumpang internasionalnya. “Jadi potensi Bali sebagai pusat pelabuhan kapal pesiar dunia sangat besar dan ini akan menjadi sandaran baru pariwisata di masa depan selain bandara,” tegasnya. (puspa negara)