Pelaku Pariwisata Cemas, Pembatalan Kunjungan Wisman Terus Bertambah
(Baliekbis.com), Luar biasanya pemberitaan tentang Gunung Agung telah menimbulkan dampak yang sudah mulai terasa di sektor pariwisata. Dimana telah terjadi penundaan bahkan pembatalan kunjungan wisman ke Bali dalam jumlah yang semakin meningkat dari hari ke hari pascaditetapkamya status awas Gunung Agung sejak tanggal 22 September 2017. Pelaku pariwisata Wayan Puspa Negara, S.P.,MSi. mengatakan hal itu, Selasa (3/10) terkait semakin tingginya jumlah turis yang batal ke Bali. Bahkan sebagian turis sudah meninggalkan Bali sebelum habis masa liburannya karena khawatir dengan kondisi Gunung Agung.
Menurut mantan anggota DPRD Badung ini pemerintah harus segera bertindak untuk mengendalikan situasi ini agar tak semakin meluas. Pemerintah diharapkan sesegera mungkin mengeluarkan Official Statement (OS) untuk meyakinkan turis mancanegara yang akan dan tengah berlibur di Bali kalau kondisi Bali saat ini masih aman dan nyaman untuk dikunjungi. “Bila perlu OS ini dikeluarkan secara periodik setiap 1 jam untuk memberi kepastian,” ujarnya.
Ditambahkan Puspa, hingga saat ini pihaknya mendapat gambaran faktual tentang pembatalan wisman yang hendak ke Bali cukup memusingkan beberapa pelaku industri pariwisata. Jika status awas ini terus berkepanjangan dan tidak ada tanda-tanda/evaluasi, ditambah pemberitaan yang tak terkendali maka dalam jangka panjang dipastikan akan sangat berpengaruh pada penurunan kunjungan wisman ke Bali. Dan diyakini target kunjungan tahun 2017 ini (5,5 juta) tidak akan tercapai. Hal ini tambahnya harus segera diantisipasi oleh pemangku kepentingan terutama pemerintah, stakeholders dan industri untuk menjadi front liner mengkomunikasikan kepada dunia bahwa Bali masing sangat nyaman dan aman untuk dikunjungi. Harus dijelaskan kalau objek-objek wisata unggulan lokasinya sangat jauh dari Gunung Agung, terutama di 8 kabupaten di luar Karangasem. OS dari pemerintah ini penting bukan saja untuk menjawab rasa ketidakpastian calon wisman, juga mengantisipasi kondisi yang timbul ini agar tidak dimanfaatkan oleh destinasi pesaing di luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, dll.
Sebelumnya Dirjen Perhubungan Udara RI Agus Santoso dan Staf Khusus Menteri Bidang Pariwisata Judi Rofajantoro peresmian rute baru AirAsia dari Denpasar-Kolkata India, Senin (2/10) di Bandara Ngurah Rai mengatakan sejauh ini status awas Gunung Agung belum berpengaruh siginifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Bali baik itu domestik maupun mancanegara. Bahkan menurut Dirjen Agus Santoso di sisi jumlah kunjungan ke Bali masih tinggi. Ini terlihat dari penerbangan baru yang dikembangkan AirAsia yang membuka rute baru ke Kolkata dan sebelumnya ke Mumbai. Bahkan meski baru, jumlah penumpang darik India (Kolkata) cukup tinggi yakni di atas 70 persen. Ia memuji terobosan AirAsia menggarap pasar India yang saat ini menduduki posisi kedua tertinggi. Terkait kondisi Gunung Agung menurutnya sepanjang belum terjadi volcanic ash (debu vulkanik) maka penerbangan akan tetap aman. “Selama tak ada debu vulkanik maka dipastikan tak ada masalah dari sisi penerbangan,” jelasnya. Sementara Staf Khusus Menteri Bidang Pariwisata Judi Rofajantoro mengatakan sejauh ini status awas Gunung Agung belum terasa pengaruhnya di sektor pariwisata. “Pariwisata masih aman-aman saja dan normal. Sejauh ini belum ada pembatalan,” tegasnya. (bas)