Pelantikan Pengurus INTI, Keberagaman di Bali Berjalan Baik
(Baliekbis.com), Keberagaman di Bali sudah berjalan dengan baik. Namun diminta Bali tetap berhati-hati dan dijaga, sebab terbukti daerah pariwisata ini pernah disasar berbagai macam kelompok radikal. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela acara Musda III INTI dan Dialog Kebangsaan yang mengangkat tema “Revitalisasi Nilai-nilai Harmoni dan Kebersamaan dalam Wadah NKRI” di Hotel Niki Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Acara yang dihadiri sejumlah tokoh itu juga dirangkai dengan pelantikan pengurus INTI Bali periode 2017-2021 yang diketuai Sudiarta Indrajaya dengan sekretaris Enny Harini.
Dikatakan Yunarto Wijaya, dulu bangsa ini selalu terbuka dan penuh toleransi namun karena peristiwa politik dan misalnya keragu-raguan pemerintah bisa menjadi peristiwa yang sifatnya jangka panjang.Terkait radikalisme dikatakan ini bibit-bibit atau bom waktu yang selama ini didiamkan. Selama ini kita gunakan forum keberagaman hanya bersifat seremonial dan normatik dan tidak membedah secara sosioligis dan psikologis, apa isu sensitif yang terjadi di bangsa ini. Terkait Bali, menurut Yunarto Wijaya, sebetulnya daerah yang bukan hanya keberagaman tapi sudah mempraktekkannya. Apalagi sebagai daerah pariwisata, Bali menjadi tempat yang paling terbuka dalam perbedaan. Bali adalah sorotan utama dan paling terkenal di dunia. Jadi Bali harus berhati-hati dan paling dijaga pemerintah pusat karena citranya berpengaruh bukan saja di provinsi, nasional juga sampai internasional. “Dan terbukti Bali pernah disasar berbagai macam kelompok radikal,” ujarnya.
Sementara Ketua MUDP Bali Jro Gede Suwena Putus Upadesa menegaskan keberagaman di Bali sudah berjalan dengan baik. Namun dia tetap mengajak warga agar waspada dengan kedatangan orang-orang yang tak dikenal. Kalau ada masalah harus ditangani segera. “Jangan setelah besar baru diambil tindakan maka akan sulit,” jelas mantan polisi ini. Ditegaskan negara tak boleh kalah dengan kelompok-kelompok tertentu atau Organize Crime yaitu kejahatan yang terorganisir. Ketua Inti Bali Sudiarta Indrajaya di sela-sela acara mengatakan untuk menjaga keutuhan bangsa maka NKRI harga mati karena Pancasila adalah ideologi negara kita yang dibangun dengan susah payah. Tak ada negara sebesar dn sekaya indonesia. “Tentu negara ini bisa besar karena dibangun dan memiliki landasan yang kuat yakni Pancasila,” jelasnya. Dengan ideologi yang dimiliki ini mampu merekatkan ratusan suku bangsa dan ribuan pulau di negeri ini. Terkait program INTI Bali dikatakan Sudiarta Indrajaya sebagai organisasi yang telah berdiri sepuluh tahun, pihaknya akan melanjutkan program yang sudah ada. Setiap tahun INTI Bali merayakan tiga kegiatan pokok yakni Imlek, 17 Agustus dan Sumpah Pemuda. Semua kegiatan telah terimplementasi yang tujuannya untuk membangun kekuatan ekonomi guna mengatasi kesenjangan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi dan pengangguran. Selain itu INTI juga melakukan kegiatan sosial kemanusian dan lingkungan untuk membantu mereka yang membutuhkan dan secara rutin dalam menyongsong 17 Agustus memfokuskan diri mengunjungi keluarga pejuang dan veteran.
Pada acara Musda III INTI dan Dialog Kebangsaan tersebut juga dibacakan pernyataan sikap Perhimpunan INTI Bali yakni (1) Tetap teguh bersatu di atas landasan Pancasila, UUD NRI 1945, menghormati kebhinekaan dan loyal kepada Negara Kesatuan Republik Indonesa, (2) Ikut meneguhkan Indonesia sebagai negara bangsa yang melindungi segenap warga negara, tanpa mempersoalkan perbedaan ras, suku, agama, keyakinan, pilihan partai, maupun jender, profesi dan status sosial ekonomi, (3) Mengedepankan kepentingan bangsa, tidak mudah terprovokasi oleh isyu dan ajakan yang mengadu domba antar warga negara, dan terus menjunjung tinggi segala hal yang telah diputuskan bersama sesuai proses yang sah dan legal menurut hukum dan perundang-undangan yang berlaku, (4) Ikut serta bersikap proaktif membentengi bangsa dan negara terhadap segala ancaman yang membahayakan keselamatan bersama, seperti bahaya penyalahgunaan narkoba, kejahatan seks, konflik horizontal, serta penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kolusi, dsb, (5) Terus bekerja keras dan mengajak semua pengusaha di Bali menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran serta memperkecil jurang kaya miskin, demi terciptanya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Bali dan seluruh rakyat Indonesia. (bas)