Pelepasan Calon Wisudawan ke-149, FIB Universitas Udayana Gelar Seminar Alumni
(Baliekbis.com), Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menggelar seminar alumni dalam rangka pelepasan calon wisudawan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana ke-149. Seminar berlangsung di ruang Auditorium Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, FIB Unud pada Rabu (3/8). Seminar dihadiri oleh Wakil Dekan I FIB Unud, Ketua Panitia Yudisium ke-149, pembicara, beserta para calon wisudawan.
Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan I FIB Unud, I Nyoman Aryawibawa, Ph.D. yang sekaligus membuka acara seminar alumni. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa seminar alumni merupakan wadah bagi para calon wisudawan untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitiannya. “Seminar alumni merupakan wadah bagi Saudara sekalian untuk mempresentasikan sekaligus menyimak hasil-hasil penelitian yang sudah dihasilkan. Harapan saya, hasil penelitian saudara dapat dikenal lebih luas lagi,” ujarnya.
Seminar menghadirkan tiga orang pembicara, yaitu I Kadek Maesa Dwipayana Putra dari Program Studi Sastra Inggris, Ni Komang Ayu Wulandari dari Program Studi Linguistik Program Magister, dan Ita Fitriana dari Program Studi Linguistik Program Doktor. Acara Seminar Alumni ini dipandu sepenuhnya oleh Dr. I Gede Oeinada.
I Kadek Maesa Dwipayana Putra membawakan materi tentang “Partikel Ah dan Lah dari Bahasa Inggris Sehari-hari Singapura dalam Video Mothership”. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat 4 tipe partikel ah yang teridentifikasi dalam data yang dianalisis, yaitu perlokusi ah, vokatif ah, empatik ah, dan ah sebagai pemarkah penanya. Selain itu, terdapat pula 3 tipe partikel lah yang teridentifikasi dalam data yang dianalisis, yaitu impositional lah, propositional lah, dan persuasive lah. Di samping itu, terdapat pula 2 fungsi partikel ah dan lah yang teridentifikasi dalam data yang dianalisis, yaitu audible comma particle dan utterance-final marker.
Ni Komang Ayu Wulandari membawakan materi “Pembentukan Ungkapan Khusus Bahasa Inggris pada Teks Kesehatan tentang Covid-19”. Dalam penyajiannya, Wulandari memaparkan bahwa terdapat tujuh proses pembentukan kata yang ditemukan pada teks kesehatan dan media sosial Twitter. Proses tersebut di antaranya adalah pemajemukan, penggabungan, kliping, peminjaman, akronim dan singkatan, derivasi, dan proses ganda pembentukan kata.
Ita Fitriana membawakan materi tentang “Bangun Leksikon Mimetik Bahasa Jepang”. Dalam pemaparannya, Ita Fitriana menyampaikan beberapa temuan dalam penelitiannya, yaitu bangun leksikon mimetik bahasa Jepang mengalami proses morfologis dan proses fonologis sehingga secara semantis terjadi perubahan makna pada leksikon mimetik bahasa Jepang. Teori tersebut dinamakan morfonosemantik. Pemetaan komponen-komponen makna, parafrase, dan eksplikasi dari verba keadaan, verba proses, dan verba tindakan mimetik bahasa Jepang dapat dijelaskan dengan tuntas dan tidak berputar-putar menggunakan perangkat makna asali yang tertuang dalam kalimat kanonis dan Metabahasa Semantik Alami. Sebagai suatu sistem, verba mimetik bahasa Jepang dapat berargumen satu atau lebih sehingga dapat dijelaskan melalui analisis struktur argumen.
Diskusi berlangsung hangat selama seminar dengan hadirnya respons dari peserta untuk bertanya. Seminar yang berlangsung selama dua jam ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para pembicara oleh moderator dan dilanjutkan dengan foto bersama.
(sumber: www.unud.ac.id)