Pembekalan Caleg Partai Hanura, Optimis Raih Lima Kursi di DPRD Bali
(Baliekbis.com), DPD Partai Hanura Bali mengadakan pembekalan bagi calon anggota DPRD Provinsi Bali periode 2019-2024, Minggu (25/11) di Hotel Puri Ayu, Denpasar.
Pembekalan seharian yang diikuti jajaran DPD Partai Hanura, Ketua DPC Partai Hanura se Bali dan para caleg DPRD Bali itu menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan, Ketut Rudia dari Bawaslu Bali serta Prof. LK Suryani dari Institute for Medical Health Foundation.
Ketua DPD Hanura Bali Ir. Made Sudarta, MBA, MSc. dalam acara tersebut mengatakan dengan menghadirkan narasumber terkait diharapkan seluruh caleg memahami aturan yang ada sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik. “Kita ingin pileg 2019 nanti berjalan dengan baik dan jangan sampai ada pelanggaran,” tegasnya. Pembekalan ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP Hanura. Menurut Ir. Sudarta dengan upaya yang dilakukan, pihaknya optimis pada pileg mendatang perolehan suara Hanura bisa meningkat secara signifikan. “Kita optimis meraih lima kursi di TK. I sehingga bisa membentuk satu fraksi,” ujarnya. Potensi meraih lima kursi itu tambah Sudarta ada di beberapa kabupaten di antaranya Buleleng, Negara, Karangasem, Badung dan Denpasar.
Selain di DPRD Tk. I, Sudarta juga optimis peluang peningkatan perolehan suara di Tk.II dan pusat. “Bahkan di DPR RI kita berharap bisa dapat dua kursi,” tambah Sudarta yang kini maju sebagai Caleg DPRD Bali dari dapil Badung nomor urut 1 Partai Hanura ini. Ia menambahkan pembekalan juga untuk menyelaraskan kegiatan dan kampanye caleg dengan penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu dan Kesbangpol agar tak keluar dari koridor. Ia berharap caleg saling berkoordinasi satu sama lain.
Sementara itu Prof. LK Suryani dari Institute for Medical Health Foundation memberi sejumlah tips dan motivasi bagi para caleg yang akan bertarung di Pileg 2019 mendatang. Prof. Suryani mengingatkan sebagai calon wakil rakyat harus banyak mendengar, melihat dan menyerap apa yang menjadi harapan rakyat. “Jangan terlalu banyak memberi janji kepada rakyat,” pesannya. Dalam sesi tanya jawab peserta menanyakan kejelasan soal money politics, APK dan hal-hal yang terkait dengan kampanye. (bas)