Pemerintah dan Masyarakat Sembahyang di Pura Besakih
(Baliekbis.com), Meskipun aktivitas Gunung Agung menurun, pemerintah dan masyarakat Bali tetap menempuh langkah antisipasi secara sekala dan niskala terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi. Langkah niskala yang dilakukan di antaranya adalah melakukan prosesi Ngaturang Bhakti “Panglempana” yang bertujuan untuk meminta peneduh agar Gunung Agung tidak meletus dan masyarakat Bali diberikan keselamatan. Serangkaian prosesi itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika beserta jajaran OPD lingkup Pemprov Bali mengikuti persembahyangan bersama di Pura Basukian Besakih, Rabu (20/9).
Persembahyangan juga dilakukan pemerintah dan masyarakat di tujuh Pura yang berada di kawasan Pura Besakih, yakni Pura Girikusuma, Pura Dalem Puri, Pura Bangun Sakti, Pura Goa Raja, Pura Riwa Tengen, Pura Penataran Agung dan Pura Pengubengan. Rangkaian persembahyangan di beberapa Pura tersebut juga diikuti oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Ny. Dayu Sudikerta, Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua PHDI Bali IGN Sudiana, Bupati Karangasem IGA Mas Sumantri dan Wakil Bupati Wayan Artha Dipa. Seusai sembahyang di Pura Basukian, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan pentingnya prosesi ini untuk memohon keselamatan dari ancaman bencana meletusnya Gunung Agung. Ia berharap letusan itu tidak terjadi, apalagi laporan hari ini aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. “Hari ini saya dapat laporan aktivitas Gunung Agung menurun, mudah mudahan besok menurun lagi. kalau terus menurun dan kemudian tenang kita bisa menghindari situasi darurat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak jika situasi buruk terjadi. Kamis (21/9), Pastika akan keliling utuk mengecek kembali kesiapan dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung karena menurutnya ada aspek keilmuan yang patut dijadikan acuan. Ia juga sudah meminta seluruh BPBD di Bali untuk membantu kesiapan logistik dan sejauh ini semuanya sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan 50 ribu jiwa masyarakat yang mungkin terdampak di radius 6 km. Sedangkan untuk wisatawan menurutnya tak akan terganggu mengingat dalam kondisi terburuk daerah terdampak sejauh 10 km. (sus)