Pemerintah Provinsi Bali Bersama Usaha Tegas melalui Putera Sampoerna Foundation Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMAN 1 Kintamani
(Baliekbis.com), Lighthouse School Program (LSP) di SMA Negeri 1 Kintamani merupakan inisiatif dari Grup Usaha Tegas Malaysia untuk memajukan kualitas pendidikan dalam Program Pengembangan Sekolah Menengah Umum (SMU) di Kabupaten Bangli.
Inisiatif ini disambut baik oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penanggung jawab jenjang pendidikan menengah atas dan PSF- School Development Outreach (PSF-SDO) yang merupakan bagian dari Sampoerna University, sebagai perancang dan pelaksanaprogram.
Lighthouse School Program adalah program peningkatan kualitas sekolah melalui pendekatan yang intensif, komprehensif dan kolaboratif untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel yang didukung oleh guru-guru berkualitas, terutama pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) serta Bahasa Inggris.
Melalui LSP, guru dan tim manajemen sekolah didorong untuk menerapkan praktik terbaik pembelajaran internasional. Program Lighthouse School diharapkan juga dapat mempersiapkan sekolah menjadi sekolah rujukan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya. Program kemitraan dalam mewujudkan sekolah rujukan di Kabupaten Bangli ini telah berlangsung selama 1 tahun dari tiga tahun yang direncanakan. Selama satu tahun program berjalan, serangkaian kegiatan sudah dilakukan antara lain penguatan kemampuan manajerial bagi kepala sekolah dan tim manajemen sekolah, pelatihan dan pendampinganguru agar dapat mengajar di kelas dengan efektif.
Selain melakukan serangkaian kegiatan tersebut, PSF-SDO juga melakukan beberapa kegiatan lain seperti pembenahan tata kelola laboratorium IPA, dan pembentukan karakter dan peningkatan minat baca siswa melalui berbagai pembiasaan. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan dukungan penuh dari Group Usaha Tegas Malaysia dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Secara umum, fokus program di tahun pertama diarahkan untuk meningkatkan kapasitas pedagogis dasar setiap guru mata pelajaran dan pengembangan tim manajemen sekolah. Salah satu inovasi tata kelola sekolah yang diterapkan adalah kegiatan “Three Way Conference” sebagai kegiatan rutin sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan perkembangan setiap siswa secara lebih efektif, baik perkembangan akademis maupun non akademis. Three Way Conference diakui oleh para guru dan siswa sebagai bentuk terobosan baru karena lebih komunikatif dan melibatkan tidak hanya guru dan orang tua, tetapi juga siswa sebagai subyek pembelajaran.
Program Three Way Conference ini mendapatkan apresiasi positif bukan hanya dari siswa tetapi juga dari komunitas sekitar.
Beberapa inovasi lain yang telah dilakukan SMAN 1 Kintamani di antaranya pengembangan kapasitas siswa dalam menciptakan alat bantu ajar matematika, program literasi melalui “silent reading”, kegiatan persembahyangan
dan meditasi yang dilakukan rutin setiap hari sebagai bentuk riil pengembangan karakter siswa yang terintegrasi. Selain itu, sebagai salah satu inisiatif dari LSP, SMAN 1 Kintamani telah berhasil bermitra dengan Margareth River Senior High School di Perth, Western Australia sebagai “sister school”.
Melalui kemitraan ini, kedua sekolah dapat saling bertukar pengalaman dalam hal pengembangan kemampuan guru, siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Gusman Yahya selaku Direktur PSF- SDO mengatakan bahwa Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach selaku perancang dan pelaksanaprogram memberikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Bali atas kinerja dan komitmennya dalam memajukan Pendidikan di daerahnya. PSF – SDO juga mendorong pemerintah provinsi dan sekolah untuk terus melakukan inovasi dan berharap programini dapat menginspirasi dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sehingga dapat menjangkau segala lini.
Dia juga menambahkan, PSF-School Development Outreach, berkomitmen untuk terus mendukung sekolah dalam menjawab tantangan Pendidikan terkini di Indonesia. “Tantangan kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah di kota dan di pinggiran kota telah memotivasi kita untuk menciptakan sebuah program yang mendorong terjadinya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah mitra yang juga berimbas pada sekolah sekitarnya. Dan memiliki dampak positif jangka panjang sehingga dapat mendorong pemerataan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” ujarnya, Jumat (7/12).
School Development Outreach merupakan penyedia layanan pengembangan pendidikan dari Putera Sampoerna Foundation yang berdedikasi meningkatkan mutu sekolah dan tenaga pendidik di Indonesia agar dapat bersaing secara global. PSF-SDO, yang merupakan bagian dari Sampoerna University, menjalankan serangkaian program komprehensif dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, membangun karakter siswa, mendukung pengelolaan sekolah yang bertanggung jawab, serta mengembangkan komunitas sekolah yang pro aktif.
Didukung oleh tenaga profesional berpengalaman di bidang pendidikan, PSF-SDO mengembangkan serangkaian inisiatif untuk menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, di antaranya Pengembangan Sekolah bermutu melalui Lighthouse School Program dan Peningkatan Kualitas Pendidikmelalui Program Pengembangan Pusat Belajar Guru (Teachers Learning Centre)
PSF-SDO School Development Outreach telah menyediakan pelatihan ekstensif ke lebih dari 85.000 tenaga pengajar, kepala sekolah, pengawas dan pengelola sekolah. Melibatkan diri dalam peningkatan kualitas pendidikan di 723 sekolah dan 40 madrasah, serta membangun 6 pusat belajar guru di berbagai lokasi di Indonesia. (jbt)