Pemkot Canangkan Bulan Bakti Gotong Royong dan HKG PKK Tahun 2018
(Baliekbis.com), Pemkot Denpasar kembali menggelar Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke – 46 Tahun 2018 yang dilaksanakan Selasa (15/5) di Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar. Kegiatan rutin tahunan ini dibuka Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) I.B Alit Wiradhana dengan pembunyian kentongan tradisional Bali. Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Ketua TP-PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Gatriwara Kota Denpasar, Ny. Kerti Rai Iswara, Perbekel dan Lurah se-Kota Denpasar, seluruh OPD Pemkot Denpasar serta instansi terkait lainnya.
Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dalam sambutan yang dibacakan Kepala DPMD I.B Alit Wiradhana mengatakan bahwa kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV dan HKG PKK ke – 46 merupakan kegiatan yang sangat mendukung pelaksanaan pelestarian nilai gotong – royong untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Lebih lanjut dijelaskan, pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV dan HKG PKK ke – 46 ini didasari atas pikiran baik dan positif serta ketulusan hati. Kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV Tahun 2018 dilaksanakan disetiap desa dan kelurahan selama sebulan dimulai dibulam mei setiap tahunnya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan seperti PKK. “Pada pelaksanaanya, kegiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong hendaknya diprioritaskan pada kegiatan untuk mengatasi permasalahan dibidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, lingkungan, kesehatan serta kependudukan terkait urusan penertiban administarsi kependudukan,” ujar Alit Wiradana.
Plt. Ketua TP-PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara mengatakan bahwa pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV Tahun 2018 dan HKG PKK ke – 46 diharapkan mampu menjadi momentum dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Denpasar melaui pelayanaan publik yang efisien dan akuntable sebagaimana tertuang dalam motto Pemerintah Kota Denpasar yaitu Sewaka Dharma yaitu melayani adalah kewajiban. Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar bersama masyarakat saling bahu membahu berinovasi, berkreasi, dan membuat terobosan yang ditujukan untuk menggerakan perekonomian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pihaknya menambahkan, dalam mengatasi berbagai permasalahan, semangat gotong – royong tetap menjadi pilihan terdepan sebagai kekuatan. Semangat yang telah turun temurun mengakar dan melembaga dalam kehidupan masyarakat perlu kita pertahankan sehingga masyarakat hidup rukun, damai, prnuh kekeluargaan, dan kekerabatan untuk membangun kehidupan bersama dalam kenekaragaman.
“Besar harapan saya kegaiatan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong XV Tahun 2018 dapat didasari semangat gotong – royong dalam melaksanakan pembangunan. Rasa bangga kami terhadap masyarakat Kota Denpasar khususnya di Desa Kesiman Kertalangu yang sangat antusias dalam menyambut Bulan Bakti Gotong Royong Tingkat Kota Denpasar,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut turut diserahkan piala kepada perwakilan Desa dan Lurah yang meraih predikat terbaik dalam penilaian inovasi desa/kelurahan atau IGA Kota Desa Tahun 2017 dan Lomba Desa Tahun 2018. Adapun Kelurahan Kesiman, Kecamatan Dentim dan Desa Sanur Kauh Kecamatan Densel berhak atas peringkat pertama dalam lomba desa tingkat Kota Denpasar Tahun 2018.
Untuk kategori terbaik dibidang pelayanan publik diraih Lurah Sumerta, Kecamatan Dentim dan Perbekel Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denbar. Terbaik dibidang tata kelola pemerintahan diraih Lurah Peguyangan, Denut dan Perbekel Desa Sumerta Kelod, Dentim. Lalu terbaik dibidang ekonomi kreatif diraih Lurah Sesetan, Densel dan Perbekel Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara. Sedangkan peraih kategori terbaik bidang pelayanan publik tingkat Desa Se-Kota Denpasar Tahun 2017, yang diraih Perbekel Desa Pasangsambian Kelod, Denbar.
Ketua panitia, Made Sumarsana saat ditemui seusai acara mengatakan penilaian inovasi desa/kelurahan atau IGA Kota Desa Tahun 2017 dan Lomba Desa Tahun 2018 dibagi menjadi dua kategori untuk tingkat desa dan kelurahan.
“Saat ini pemerintah desa telah diberikan wewenang untuk mengelola dana sendiri untuk itulah dituntut untuk senantiasa menciptakan inovasi. Dari berbagai inovasi tadi, inovasi dibisang pelayanan publiklah yang kini menjadi harapan dari masyarakat. Inovasi dibidang pelayanan publik inilah yang harus selalu dikembangkan dimana inovasinya terkait dengan administrasi pelayanan, Badan Usaha Milik Desa dan lain Sebagainya. Semuanya ini terintegrasi dimana segala pelayanan publik dari mulai tingkat desa menjadi cepat dan efisien sesuai dengan Visi Misi Kota Denpasar sebagai Smart City,” ujar Made Sumarsana. (esa)