Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pemilihan Putra Putri Tuli 2018
(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar kembali menyelenggarakan Pemilihan Putra Putri Tuli 2018 sebagai ajang pengembangan potensi kaum Tuli di Bali yang nantinya diharapkan mampu menjadi ikon yang menkomunikasikan keberadaan kaum tuli.
Melalui Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanganan berbagai permasalahan sosial dengan sinergitas program, kini kembali menggelar pemilihan Putra Putri Tuli Bali dengan rangkaian seleksi wawancara yang dilaksanakan di Gedung Shanti Graha, Sabtu, (6/10).
Ketua I K3S Kota Denpasar, Ny. Selly Mantra, Ketua II K3S Ny. Antari Jaya Negara, dan Ketua III Ny. Kerti Iswara hadir sebagai dewan juri dalam kesempatan tersebut. Menurut Ny. Selly D. Mantra, kegiatan pemilihan ini adalah ajang positif untuk memberikan ruang kreativitas. “Dalam kegiatan pemilihan Putra Putra Tuli Bali ini kami ingin memberikan ruang kreativitas dan eksplorasi keterampilan bagi kaum Tuli,” ujarnya
Lebih lanjut dikatakan pelaksanaan Putra Putri Tuli dengan ruang lingkup Bali ini untuk menjaring peserta lebih banyak, yang juga ingin memberikan ruang bagi warga masyarakat Bali khususnya kaum Tuli yang memerlukan ajang aktivasi dan eksplorasi keterampilan. Pemilihan Putra Putri Tuli ini sebagai kegiatan berkesinambungan yang bekerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (DPC Gerkatin) cabang Kota Denpasar.
“Kita harus memberikan ruang lebih luas kepada penyandang disabilitas, menurut kami mereka memiliki potensi yang cukup besar, tinggal memberikan ruang mereka untuk berekspresi dan berkreativitas,” tambah Ny. Selly D. Matra.
Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan, serta bermuara pada peran serta kaum Tuli di Bali untuk ikut serta dalam pembangunan Bali. Disamping itu kegiatan ini juga ingin menyadarkan masyarakat luas bahwa mereka memiliki ketrampilan dan potensi yang besar.
Dari tahun ketahun pelaksanaan Pemilihan Putra Putri Tuli dengan peserta terus mengalami peningkatan dengan tahapan pemilihan dimulai dari penilaian dokumen, lewat formulir yang telah dikumpulkan oleh masing-masing peserta. Tahapan wawancara dengan melibatkan Guru SLB, Mister Deaf Asia (Putra Tuna Rungu Sedunia), Bali Deaf Community dan dari K3S Kota Denpasar.
Terkait dengan kriteria lomba perseta adalah warga Negara Indonesia, yang berusia 14-25 Tahun dan belum menikah. Dapat berbahasa isyarat nasional didepan umum, serta memiliki pengetahuan umum tentang Bali, dan tentang Disabilitas. (dev)