Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pemilihan Putra Putri Tuli Bali
(Baliekbis.com), Perhatian Pemerintah Kota Denpasar terhadap Difabel (Penyandang Cacat) tak sebatas pada pemberian bantuan sosial secara rutin, namun juga pemberdayaan dan ruang kreativitas juga rutin diberikan. Melalui Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar sebagai mitra Pemkot Denpasar dalam penanganan berbagai permasalahan sosial dengan sinergitas program kini kembali menggelar pemilihan Putra Putri Tuna Rungu Bali. Pada Tahun ini pelaksanaan Putra Putri Tuna Rungu Bali dengan perubahan nama kegiatan menjadi Pemilihan Putra Putri Tuli Bali.
Hal ini tak terlepas dari komitmen Difabel dengan kesepakan mereka untuk memasyarakatakan penyebutan “Tuli” bagi kalangan komunitas mereka. “Kegiatan pemilihan Putra Putra Tuli Bali ini kami ingin memberikan ruang kreatifitas dan eksplorasi keterampilan bagi penyandang disabilitas di Bali,” ujar Ketua K3S Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, saat persiapan pemilihan Putra Putri Tuli, Kamis (29/9) di Denpasar.
Lebih lanjut dikatakan pelaksanaan Putra Putri Tuli dengan gaung kegiatan di Bali ini disamping untuk menjaring peserta lebih banyak juga ingin memberikan ruang bagi warga masyarakat Bali penyandang difabel yang memerlukan ajang aktivasi dan eksplorasi ketrampilan. Pemilihan Putra Putri Tuli ini sebagai kegiatan berkesinambungan yag tahun ini memasuki tahun ketiga bekerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (DPC Gerkatin) cabang Kota Denpasar. “Kita harus memberikan ruang lebih luas kepada penyandang disabilitas, menurut kami mereka memiliki potensi yang cukup besar, tinggal memberikan ruang mereka untuk berekpresi dan berkreatifitas,” kata Selly Mantra.
Kegiatan ini kami harapkan dapat berjalan secara berkesinambungan, serta bermuara pada peran serta penyandang difabel untuk ikut serta dalam pembangunan Bali. Disamping itu kegiatan ini juga ingin menyadarkan masyarakat luas bahwa Difabel memiliki ketrampilan dan potensi yang besar layaknya orang normal. Dari tahun ketahun pelaksanaan Pemiliha Putra Putri Tuli dengan peserta terus mengalami peningkatan dengan tahapan pemilihan dimulai dari penilaian dokumen, lewat formulir yang telah dikumpulkan oleh masing-masing peserta.
Tahapan interview akan dilaksanakan pada 1 Oktober mendatang bertempat di Gedung Wanita Santhi Graha Denpasar, dengan melibatkan juri dari Guru SLB, Mister Deaf Asia (Putra Tuna Rungu Sedunia), dan dari K3S Kota Denpasar. Terkait dengan kriteria lomba perseta adalah warga Negara Indonesia, yang berusia 14-25 Tahun dan belum menikah. Dapat berbahasa isyarat nasional didepan umum, serta memiliki pengetahuan umum tentang Bali, dan tentang Disabilitas. (pur/ist)