Pemuda Tangguh, Gianyar Tumbuh: Membangun Masa Depan dengan Keuangan Berkelanjutan

(Baliekbis.com), Karang Taruna Kabupaten Gianyar menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Sustainable Finance and Development sebagai bagian dari Rapat Kerja 2025. Acara ini menghadirkan Ketua DPRD Gianyar I Ketut Sudarsana, S.T., M.Si., Direktur Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Wayan Budiasa, S.P., M.P., IPU, ASEAN Eng., dan Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali I Gusti Agus Andiyasa.

Acara dibuka secara simbolis dengan penyiraman pohon bunga pucuk yang memiliki filosofi mendalam. Bunga pucuk melambangkan regenerasi dan pertumbuhan yang berkesinambungan, selaras dengan semangat pemuda Gianyar dalam menghadapi tantangan global dengan pendekatan berkelanjutan.

Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, S.T., M.Si. menyoroti bagaimana pemuda harus lebih melek digital dan finansial agar mampu menghadapi tantangan global.

“Saat ini banyak lapangan pekerjaan yang bergeser ke ranah digital, namun masih banyak anak muda yang belum mengoptimalkan peluang ini. Implementasi ilmu yang didapat di sekolah adalah hal utama yang harus dikuatkan,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pemuda, DPRD Gianyar saat ini tengah mempersiapkan regulasi untuk pemuda. Nantinya akan ada alokasi dana dari Pemda Gianyar maupunPemprov Bali sebesar masing-masing Rp20 juta per tahun bagi setiap sekaa teruna di Kabupaten Gianyar. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk kegiatan yang produktif dan edukatif.

“Kita ingin memastikan bahwa pemuda memiliki akses terhadap sumber daya untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi daerahnya. Regulasi ini diharapkan segera terealisasi agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas,” tambahnya.

I Gusti Agus Andiyasa, Kepala BEI Bali, menyoroti peran pasar modal dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan.

“Kita harus berpikir jangka panjang, bukan hanya untuk hari ini. Pasar modal adalah jembatan antara investor dan perusahaan, memungkinkan kita untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi,” katanya.

Ia juga mengajak peserta untuk lebih mengenal perusahaan “Tbk”. yang sahamnya dapat dibeli oleh publik serta menekankan pentingnya pemahaman investasi dengan konsep paham, punya, dan pantau.

“Kalau ingin berinvestasi, kita harus paham risikonya, memiliki aset yang jelas legalitasnya, dan selalu memantaunya agar tetap menguntungkan,” tambahnya.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Ir. I Wayan Budiasa menekankan pentingnya integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) dengan konsep sustainable finance sebagai strategi menuju Indonesia Emas 2045.

“Pemanasan global menjadi fokus utama pemerintah, dan keuangan berkelanjutan adalah solusi untuk menyeimbangkan pembangunan dengan keberlanjutan lingkungan. Universitas Udayana bahkan menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki program MPKB (Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan) bekerja sama dengan OJK, guna mencetak lulusan yang siap menopang visi Indonesia Emas,” jelasnya.

Ia juga menyoroti bagaimana digitalisasi telah membantu lebih dari 100 koperasi dalam meningkatkan daya saing mereka.

Dalam sesi diskusi, Ni Komang Deviana, S.Par, salah satu pengurus Karang Taruna Gianyar, menyoroti isu kepercayaan publik terhadap investasi di tengah maraknya kasus korupsi dan kenaikan inflasi.

“Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, bagaimana kita bisa memilih investasi yang aman dan menguntungkan?” tanyanya.

Menanggapi hal ini, I Gusti Agus Andiyasa, menegaskan bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri.
“Jangan takut ketinggalan, tapi pastikan kita memahami dulu instrumen investasi yang kita pilih. Literasi keuangan adalah kunci agar kita tidak terjebak dalam investasi bodong,” ujarnya.

Sebagai moderator, Ketua Karang Taruna Kabupaten Gianyar, I Komang Adi Sudarta, S.P., menyampaikan bahwa forum ini menjadi langkah awal bagi pemuda Gianyar untuk lebih memahami peluang di bidang keuangan berkelanjutan.

“Hari ini kita sudah mendapatkan banyak wawasan tentang bagaimana keuangan berkelanjutan bisa menjadi solusi bagi tantangan ekonomi ke depan. Sekarang, tugas kita sebagai pemuda adalah bergerak, berani berinovasi, dan mengambil peran dalam membangun daerah dengan cara yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program-program keberlanjutan bisa berjalan dengan baik.

“Kita harus memastikan bahwa setiap kesempatan yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ke depan, Karang Taruna Gianyar akan terus mengawal program-program ini agar pemuda benar-benar menjadi motor perubahan,” pungkasnya.

Dengan berbagai wawasan yang diberikan dalam FGD ini, pemuda Gianyar diharapkan mampu mengambil peran lebih besar dalam membangun daerah dengan prinsip keberlanjutan. Tidak hanya sekadar tumbuh, tetapi juga menjadi generasi yang tangguh menghadapi tantangan global.

Leave a Reply

Berikan Komentar