Pengeluaran Wisatawan Naik, Dispar Kota Denpasar Serius Garap Wisata Spa dan Wellness

(Baliekbis.com), Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar telah melakukan kajian pengeluaran wisatawan (spending money) dari tahun 2022 hingga 2024. Hasil kajian menunjukkan kenaikan signifikan pada pengeluaran wisatawan tahun 2023 dan 2024, dengan peningkatan pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 11,3% dan wisatawan nusantara (wisnu) sebesar 3,5%. Selain itu, ditemukan pula kecenderungan bahwa aktivitas spa dan wellness semakin diminati wisatawan yang berkunjung ke Denpasar. Menyikapi temuan tersebut, Dispar Kota Denpasar berkomitmen untuk mengembangkan wisata spa dan wellness secara lebih serius di masa mendatang.

Temuan ini diungkapkan dalam pemaparan hasil kajian pengeluaran wisatawan di Kota Denpasar Tahun 2024, yang digelar di ruang rapat Dispar Kota Denpasar pada Jumat (20/12). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kabid Pemasaran Dispar Kota Denpasar, Ni Ketut Trisna Aryani, SE., M.Si., mewakili Kadispar Ni Luh Putu Riyastiti. Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pembangunan Ekonomi Kreatif Dispar Kota Denpasar I Wayan Hendaryana, Kabid Destinasi I Gusti Agung Komang Widnyana, serta perwakilan OPD terkait seperti Badan Statistik, Kominfo, dan Bappeda. Hadir pula tim peneliti dari PUPAR Unud, yaitu Nyoman Ariana, I Made Sarjana, IGB Arya Yudiastina, dan Wayan Agung Panca.

Nyoman Ariana menjelaskan bahwa kajian ini didasarkan pada survei terhadap wisatawan yang menginap di wilayah Kota Denpasar. Hingga November 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Denpasar mencapai 1.772.975 orang, terdiri dari 448.425 wisman dan 1.324.550 wisnu. Wisman yang masuk melalui Pelabuhan Benoa tercatat sebanyak 28.391 orang, sementara lainnya menginap di Denpasar (130.781 orang), mengunjungi pantai (73.888 orang), dan destinasi wisata lainnya (215.365 orang). Di sisi lain, jumlah wisnu yang menginap di Denpasar mencapai 218.901 orang, dengan kunjungan ke pantai sebanyak 794.643 orang dan destinasi wisata lainnya sebanyak 401.006 orang. “Kota Denpasar memiliki banyak pintu masuk, sehingga kemungkinan jumlah wisatawan di lapangan lebih tinggi dari data yang tercatat ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, pengeluaran wisman tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 11,3%, dari Rp 1.988.477 per orang (2023) menjadi Rp 2.242.540 per orang (2024). Sementara itu, pengeluaran wisnu meningkat sebesar 3,5%, dari Rp 1.372.267 per orang (2023) menjadi Rp 1.422.026 per orang (2024). Kajian juga mencatat sembilan jenis pengeluaran wisatawan selama berkunjung ke Denpasar, meliputi akomodasi, konsumsi, transportasi lokal, belanja dan oleh-oleh, pemandu wisata, retribusi daya tarik wisata, watersports, spa/wellness, hingga hiburan malam.

“Wisatawan yang berkunjung ke Denpasar merasa bahagia, tetapi cara menikmatinya berbeda. Wisman merasa sangat bahagia secara mental, sedangkan wisnu merasa sangat bahagia secara spiritual,” ungkap Ariana. Berdasarkan karakteristik wisatawan, wisman didominasi oleh wisatawan asal Australia, Belanda, dan Jerman dengan rentang usia 27-42 tahun (generasi Y). Sementara itu, wisnu didominasi oleh wisatawan asal Jakarta (38%), Jawa Timur (19%), dan Jawa Tengah (13%), dengan rentang usia 11-26 tahun (generasi Z).

Kabid Pembangunan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana menambahkan bahwa pengembangan spa dan wellness memiliki potensi yang kompetitif, mengingat banyak pelaku ekonomi kreatif tertarik untuk mengembangkannya. “Hasil kajian ini akan menjadi dasar untuk menyusun kebijakan yang lebih inovatif dalam pembangunan pariwisata Kota Denpasar ke depannya,” ujarnya. Pendapat ini mendapat dukungan dari para pemangku kebijakan pariwisata Kota Denpasar. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar