Penuhi Kebutuhan Pangan, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Manfaatkan Setiap Jengkal Tanah
(Baliekbis.com), Bali memiliki iklim dan kondisi tanah yang subur sehingga berbagai tanaman bernilai ekonomis tinggi bisa tumbuh dengan baik.
“Kalau ini bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka Bali bisa memenuhi kebutuhan pangan warganya. Karena itu manfaatkan setiap jengkal tanah dengan untuk hal-hal produktif khususnya pertanian,” ujar Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat reses di Desa Bayung Gede Kintamani Bangli, Rabu (13/12).
Dalam reses Mangku Pastika yang didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja selain melihat perkebunan, juga berdialog dengan petani khususnya petani alpukat.
Menurut petani, sebelumnya mereka mengembangkan tanaman jeruk yang cukup bagus hasilnya. Namun beberapa tahun belakangan sejalan dengan perkembangan, petani mulai menanam alpukat.
“Harga alpukat sangat bagus dan banyak manfaatnya. Jadi kami beralih ke alpukat,” ujar petani Made Suastika kepada Mangku Pastika.
Tidak tanggung-tanggung, petani yang akrab disapa Pala ini mengembangkan belasan jenis alpukat di lahannya yang cukup luas. Bahkan ia menanam alpukat merah dari Vietnam selain Alpukat jenis Hass dari Australia yang lagi naik daun. Harga Alpukat Hass ini di kebun petani bisa sekitar Rp50 ribu per kilo.
Dijelaskan sebelumnya petani banyak menanam jeruk yang juga cocok di dataran tinggi desa tersebut. Namun karena tanaman sudah tua, petani mulai secara bertahap menggantikannya dengan alpukat.
Melihat inovasi dan semangat petani yang begitu tinggi dalam mengembangkan usaha pertanian, Mangku Pastika mengaku salut. Sebab usaha ini juga sebagai langkah menyelamatkan, melestarikan lingkungan sejaligus menciptakan Bali Green. “Ini sejalan dengan langkah Bali Green Initiation (BGI) untuk menjadikan Bali hijau dan organik,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Dikatakan, memelihara alam itu merupakan tugas dan ‘yadnya’. Jadi jangan alam sampai terbengkalai. Sebaliknya alam harus dikelola dengan baik sehingga bisa memberikan kesejahteraan.
“Ini tugas bersama dan mesti dilakukan bersama-sama bagaimana memelihara alam agar terawat sesuai konsep Tri Hita Karena. Bagaimana setiap jengkal tanah yang dimiliki dapat bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga maupun untuk lingkungan,” jelasnya. (bas)