Penutupan Bandara Ngurah Rai, Gubernur Pastikan Penumpang Terlayani
(Baliekbis.com), Gunung Agung yang kembali mengalami erupsi sejak Kamis (28/6) malam dan menyebabkan hembusan abu vulkanik yang cukup mengganggu penerbangan, maka otoritas Bandar Udara Ngurah Rai melakukan penutupan kegiatan operasional sejak Jumat (29/6) pukul Pukul 03.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita. Untuk memastikan mobilitas penumpang terlayani dengan baik, Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Jumat (29/6) pagi melakukan peninjauan ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung.
Dalam peninjauannya, Gubernur Pastika secara langsung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait di antaranya Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, pihak Angkasa Pura serta komunitas airlines yang ada di Bali. Seusai melakukan koordinasi, dalam konferensi persnya di hadapan awak media, Pastika mengungkapkan penanganan mobilitas penumpang sudah mendapat pelayanan dengan baik. Pemerintah telah menyiapkan beberapa bus (Free Charge) untuk melayani penumpang yang akan melakukan konekting flight melalui Bandara Juanda Surabaya. Sedangkan penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Lombok maka sudah disiapkan bus (Free Charge) menuju terminal Mengwi dan pelabuhan Padang Bai. “Bagi penumpang yang ingin menunggu di Bali maka pihak Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) akan menyediakan one night free charge hanya untuk hari ini,” ujar Pastika.
Disamping itu, Pastika juga mengungkapkan bahwa bagi penumpang Warga Negara Asing (WNA) yang visanya sudah habis selama bandara ditutup, maka pihak imigrasi akan bersedia melakukan perpanjangan visa secara gratis. Dengan pelayanan respon cepat yang telah dilakukan oleh pemerintah, diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada para penumpang di tengah situasi yang kurang nyaman saat ini. Namun, Gubernur Pastika tetap meminta dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada dalam menanggapi aktivitas Gunung Agung ini, sehingga mobilitas pariwisata di Bali dapat tetap berjalan dengan baik dan kondusif. (bas)