Penyerapan Aspirasi Dr. Mangku Pastika,M.M.: Pengembangan Kereta Api Harus Perhatikan Karakteristik Masyarakat
(Baliekbis.com),Rencama pengembangan transportasi kereta api di Bali disambut positif berbagai kalangan karena dinilai bisa memecahkan masalah lalu lintas yang makin krodit. Namun kehadiran moda tersebut jangan sampai meminggirkan peluang masyarakat lokal.
“Penting ada kajian lebih dalam lagi baik sosial, budaya dan karakteristik masyarakatnya,” ujar mantan Ketua Bappeda Bali IGP Nuriatha saat
Vidcom yang mengangkat tema “Rencana Pembangunan Kereta Api di Bali” serangkaian penyerapan aspirasi Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Selasa (4/8).
Vidcon selama dua jam yang dipandu tim ahli Nyoman Wiratmaja, Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara juga menghadirkan narasumber Kadis Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta, Dinas PU Bali, Ketua MTI Bali Made Rai Ridarta, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha, mantan Kadisparda Bali Yuniarta Putra dan sejumlah tokoh lainnya.
Mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Bali ini mengingatkan pentingnya diperhatikan karakteristik masyarakat agar jangan sampai warga lokal tidak dimanfaatkan. “Membangun transportasi juga harus bisa mendukung sektor yang lain seperti pertanian, industri kecil, dll. Sosial budaya jangan sampai terkena dampak negatif dari perkeretaapian ini,” pesannya.
Sementara Anggota DPD RI Mangku Pastika juga mengapresiasi proyek transportasi ini untuk mendukung pariwisata. “Jadi meski biayanya besar sampai Rp10 triliun, namun multiflier effect-nya sangat besar,” jelas mantan Gubernur Bali 2008-2018 ini. “Saya salut, dan optimis rencana kereta api ini jadi, tinggal saya ikut mendorong ke pusat,” ujarnya. Apalagi perhatian pusat terhadap Bali selama ini cukup besar.
IGW Samsi Gunarta
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan gagasan pembangunan perkeretaapian di Bali telah tertuang dalam Perda RTRW Provinsi Bali No. 16 Tahun 2019 pasal 22 dan pasal 27 huruf b tentang Pengembangan Jaringan Perkeretaapian di Kawasan Metropolitan Sarbagita.
Menurutnya rencana kereta api keliling Bali tetap dipertahankan. Namun ditambah untuk jalur dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, ke Pantai Matahari Terbit Sanur kemudian ke Singapadu Gianyar. Ada juga yang dari Bandara ke Mengwi, kemudian menuju Kubutambahan atau rencana lokasi Bandara Baru. Selain itu juga direncanakan kereta api perkotaan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Pantai Matahari Terbit Sanur dengan menggunakan moda ART.
Untuk moda pilihan, masih dalam proses pembicaraan apakah menggunakan sistem ART (Autonomous Rail Transit) atau LRT (Light Rail Transit). “Kalau ART bisa lebih hemat karena memakai jalan yang sudah ada. Cuma masalahnya jalan yang ada relatif sempit,” ujarnya. (bas)