Perbarindo Denpasar Gandeng Perguruan Tinggi, Sosialisasikan Produk dan Layanan BPR bagi Mahasiswa
(Baliekbis.com), Perbarindo Kota Denpasar menggandeng perguruan tinggi untuk lebih mensosialisasikan produk dan layanan BPR kepada mahasiswa. Sebab dirasakan mahasiswa belum familiar dengan produk BPR (Bank Perkreditan Rakyat).
“Kami ingin para mahasiswa ini melek dengan produk BPR serta mau mengakses. Edukasi dan literasi ini juga bagian upaya meningkatkan inklusi keuangan,” terang Ketua Dewan Pimpinan Komisariat Perbarindo Kota Denpasar I Made Sumardhana saat edukasi dan literasi keuangan pada ratusan mahasiswa di kampus STIKI Denpasar, Jumat (21/9).
Selain diikuti mahasiswa STIKI Denpasar, hadir pula mahasiswa dari Akubank dan Akaba Denpasar. Dikatakan Sumardhana banyak produk dan layanan BPR yang sangat dekat dengan kebutuhan keuangan mahasiswa. Seperti tabungan beasiswa yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan saat kuliah. “Tabungan beasiswa ini penting sebab biaya masuk perguruan tinggi lumayan mahal,” ujarnya.
Selain itu ada juga kredit masuk perguruan tinggi bagi yang belum punya biaya kuliah dan juga belum menyiapkan tabungan beasiswa. Dengan bunga yang cukup terjangkau antara 12-24 persen per tahun dan pembayaran bisa disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan orang tuanya.
“Kalau untuk produk kaitannya dengan investasi, kami sarankan mahasiswa masuk ke tabungan beasiswa yang juga bisa digunakan untuk persiapan kuliah S-2 bahkan sampai S-3. Ada juga tabungan upacara agama dan tabungan hari tua,” papar Sumardhana yang juga Komisaris Utama PT. BPR Bank Pasar Umum.
Selain ke kalangan mahasiswa, Perbarindo Denpasar juga gencar melakukan edukasi dan literasi keuangan ke kalangan pedagang pasar. Misalnya di Pasar Kereneng dan Pasar Badung. Sementara itu, Kepala Bagian EPK (Edukasi dan Perlindungan Konsumen) OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Regional VIII Bali Nusra, Ambrocius Gerrit L mengatakan program edukasi dan literasi keuangan yang digelar Perbarindo Denpasar ini sejalan dengan program OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
“Mahasiswa sebagai calon konsumen wajib lebih mengenal bank dan produk perbankan seperti BPR. Kemudian bisa memanfaatkannya,” ujarnya. OJK Regional VIII Bali Nusra sendiri telah melaksanakan berbagai macam kegiatan edukasi serta layanan pengaduan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK tahun 2016, tingkat literasi (pemahaman) keuangan masyarakat Bali sebesar 37,45 persen dan tingkat inklusi (pemahaman) keuangan masyarakat Bali sebesar 76 persen.
Hasil ini lebih tinggi dibandingkan nasional yaitu literasi sebesar 29,66 persen dan inklusi 67,82 persen. Bahkan angka ini telah melewati target inklusi keuangan nasional yang ditetapkan oleh presiden Jokowi yaitu sebesar 75 persen. Sementara itu Ketua STIKI Denpasar I Dewa Made Khrisna Muku mengapresiasi kegiatan edukasi dan literasi keuangan Perbarindo Denpasar ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar mereka lebih melek dengan produk perbankan khususnya BPR,” tandasnya. (bas)