Pererat Kolaborasi, FORMEN Loteng Kunjungi JMSI Bali 

(Baliekbis.com),Forum Media Online (FORMEN) Lombok Tengah (Loteng) melakukan kunjungan ke Kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali di Denpasar, Sabtu (26/4/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Rapat Kerja (Raker) FORMEN yang berlangsung sejak Jumat hingga Minggu, 27 April 2025.

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Ketua JMSI Provinsi Bali, Nyoman Ady Irawan bersama jajaran pengurus. Dalam suasana akrab, Dewan Pembina FORMEN, Lalu Amrillah, mengawali pertemuan dengan memperkenalkan para pengurus dan berbagi cerita tentang kondisi media online di NTB.

“Kunjungan ini juga menjadi napak tilas pembentukan FORMEN yang lahir di Kuta, Bali beberapa waktu lalu,” ujar Amrillah. Ia menambahkan, pertemuan ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi serta mendiskusikan peran media dalam pembangunan daerah.

Menurut Amrillah, hubungan antara pemerintah daerah dan insan pers di Lombok Tengah berjalan harmonis, tercermin dari adanya keberpihakan daerah kepada media lokal.

Namun demikian, ia menegaskan kerja sama tersebut tidak mengurangi independensi media dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. “Peran organisasi media sangat penting dalam menyampaikan informasi positif, terutama mengenai potensi daerah seperti sektor pariwisata,” kata dia.

Amrillah berharap pengalaman yang diperoleh dari kunjungan ini dapat menjadi bekal bagi FORMEN untuk berkontribusi lebih besar dalam membangun daerah.

Ketua FORMEN Lombok Tengah, Darwis Putra Jagat, menyebutkan, pertemuan ini menjadi ajang bertukar informasi, pengalaman, sekaligus menyelaraskan gerakan media dalam mendukung pembangunan.

Ia menilai, Bali dan Lombok memiliki potensi serta tantangan yang hampir serupa di sektor pariwisata. “Kami membuka pintu selebar-lebarnya jika ke depan JMSI Bali ingin melakukan kunjungan serupa ke Lombok,” ucap Darwis.

Sementara itu, Ketua JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan, mengungkapkan bahwa kondisi media di Bali dan Lombok tidak jauh berbeda. Menurutnya, media di Bali dituntut untuk lebih inovatif dan kompetitif seiring terus bertambahnya jumlah media.

“Persaingan ketat ini membuat publik membutuhkan tolok ukur untuk memilih media yang kredibel, terlebih saat ini banyak influencer bermunculan di media sosial,” ujar Ady.

Ia menjelaskan, JMSI Provinsi Bali fokus mengawal pembangunan daerah dengan mengangkat tiga isu utama, kemacetan, sampah, dan kriminalitas, yang dinilai berpengaruh langsung terhadap sektor pariwisata Bali. “Kehadiran organisasi media harus mampu menghadirkan manfaat konkret bagi masyarakat,” tutur Ady. (ist) 

Leave a Reply

Berikan Komentar