Peringatan Hari Santri di Lapangan Renon Dihadiri 16 Ribu Santri Se Kota Denpasar
(Baliekbis.com), Peringatan Hari Santri, Senin (22/10) di Kota Denpasar akan berlangsung meriah. Selain dihadiri ribuan santri se Kota Denpasar, peringatan yang digelar di lapangan Renon ini akan diisi kirab, bazar dari UKM dan penggalangan dana bagi korban gempa di Palu dan Sigi. Juga ada kegiatan seni penampilan belasan rebana di antaranya Nurul Hidayah Denut, Rebana El Hasanah Denut dan Hadrah Ahlal Madina Denpasar. Di acara ini juga tampil anak-anak TPQ Al Hudy, Hadrah Poltabes, TPQ Naidul Ummah,
TPQ Al Hidayah Ubung (rebana) dan Band IPNU IPPN.
“Acara yang akan digelar sejak pagi hingga sore itu juga diisi sambutan-sambutan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama serta dan penganugerahan kafilah terbaik,” ungkap Ketua Panitia Hari Santri Nasional Achmad Muhtaruddin kepada wartawan, Sabtu (20/10) sore di Denpasar.
Dalam pertemuan dengan wartawan juga hadir Sri Mulyani Alwi selaku Sekretaris Umum Pengurus Cabang Muslimat NU Kota Denpasar, Bambang Sugiono (Sekretaris Pengurus Cabang NU Kota Denpasar), Ketua Pokja TPQ Kota Denpasar Margiyanto,MPd.I dan Ketua FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Denpasar Misbahul munir, SAg. serta Eko Budi Cahyono, salah seorang warga Nadliyin yang juga sesepuh NU.
Ketua FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Denpasar Misbahul munir, SAg.
mengatakan peringatan ini bagian dari penguatan karakter, baik pendidikan, keagamaan dan karakter keindonesiaan. “Santri juga ikut jaga keutuhan NKRI dan NKRI harga mati,” jelasnya. Momentum ini juga sebagai eksistensi umat islam di Denpasar.
Perayaan Hari Santri ini untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keberagaman juga menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bertanah air.
Rencananya kegiatan yang diusung panitia bersama ini akan menghadirkan 165 TPQ, 28 MDT, 27 RA, 160 Majelis Ta’lim (muslimin/muslimat), 14 Madrasah dan 7 MTs. “Keberagaman itu penting, kita harus hargai itu. Lagi pula kita ingin menepis dikotomi minoritas atau mayoritas, semua kita rangkul. Intinya kita ingin berbuat yang terbaik buat Bali,” sebut Eko Cahyono, pengusaha yang juga pembina ekonomi kreatif ini. Ia juga mengajak semua umat yang menetap di Bali untuk bersama-sama membangun daerah ini. (bas)