Peringati Hari Bambu, CIMB Niaga dan Yayasan KEHATI Dorong Masyarakat Lestarikan Bambu
(Baliekbis.com),Memperingati Hari Bambu yang jatuh pada 26 November 2019, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATl) mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian dan pemanfaatan bambu.
Pasalnya, keberadaan bambu kini perlu upaya pelestarian akibat faktor eksploitasi tanpa adanya budidaya serta berkurangnya habitat bambu akibat alih fungsi lahan.
Menurut Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, untuk mendukung upaya pelestarian bambu, sejak 2012 CIMB Niaga bekerja sama dengan Yayasan KEHATI telah menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang berlokasi di Gianyar dan Tabanan.
“Upaya konservasi bambu sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup. Bambu kami pilih karena memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar,” kata Fransiska di sela kunjungan ke kebun bambu Banjar Patas, Desa Tegalalang, Gianyar, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Fransiska, dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (02), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Fransiska Oei (jongkok) mendengar penjelasan terkait bambu tabah
“Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen. Dengan demikian para petani mendapatkan penghasilan dari penjualan produk bambu baik berupa rebung sebagai bahan pangan, furniture, maupun produk-produk lainnya,” ujar Fransiska.
Kunjungan ke lahan konservasi bambu di Gianyar, dilakukan untuk melihat secara langsung proses dan dampak yang dihasilkan dari program ini. Kunjungan ini juga menjadi titik awal untuk mulai menghitung dampak ekologis serapan karbon dari konservasi penanaman bambu yang telah dilakukan selama ini.
Seperti diketahui, sepanjang 2012-2018. CIMB Niaga dan Yayasan KEHATI telah melestarikan lebih dari 3 jenis bambu dengan jumlah lebih dari 15.000 pohon yang tersebar di Jawa Barat. Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT. Di Bali dan NTB, jenis yang ditanam adalah bambu tabah untuk diambil rebungnya. Di Jawa Barat, selain untuk bangunan, jenis yang ditanam difokuskan untuk pengembangan angklung. Adapun di Yogyakarta dilakukan untuk konservasi dan di NTT difokuskan untuk bahan baku bangunan. (bas)