Peringati Hari Ibu, BPD Gianyar Raih Juara 1 Lomba Busana Adat ke Kantor
(Baliekbis.com),Bank BPD Bali Cabang Gianyar meraih juara 1 Lomba Busana Adat ke Kantor di Kabupaten Gianyar. Juara 2 diraih oleh wakil dari Dinas Perhubungan dan juara 3 diraih wakil dari BNI Cabang Gianyar.
Lomba dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-91 tahun 2019, digelar Pemkab Gianyar melalui Disperindag bekerja sama Dekranasda Kabupaten Gianyar dibuka Wakil Bupati Gianyar A.A. Gde Mayun di Balai Budaya Gianyar, Rabu (13/11/2019).
Lomba yang berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai corak dan warna kain tenun endek khas Gianyar juga turut disaksikan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra, BPD Bali Cabang Gianyar, ASEPHI Bali, serta Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Giannyar.
Menurut Kepala Cabang BPD Gianyar, Ni Nyoman Sri Utari Tresna, SE, pihaknya merasa bangga perwakilannya yang bernama I Dewa Gede Agung Dwi Temajani dan Kadek Milan Cahyani, mampu meraih juara pertama. “Dengan memperoleh juara pertama ini niscaya akan lebih menambah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPD,” jelasnya.
Utari mengungkapkan rasa bangga, apalagi yang meraih prestasi adalah kaum milenial. Ini menandakan generasi muda sangat memegang teguh adat, tradisi dan budaya, serta kearifan lokal.
Pihaknya sangat mengapresiasi lomba busana adat ke kantor ini. Karena selain sebagai upaya untuk melestarikan busana adat Bali agar tidak terlupakan keberadaannya, hal ini juga berkaitan dengan Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Peserta Lomba Busana adat ke kantor, yakni I Dewa Gede Agung Dwi Temajani dan Kadek Milan Cahyani, mengaku sangat senang bisa meraih Juara I dalam lomba ini. Ia pun tidak menyangka bisa bersaing dengan duta lainnya.
Dengan meraih juara I dia berharap bisa memberikan contoh busana yang cocok untuk digunakan ke kantor. ‘’Saya harap pakaian yang kami gunakan bisa ditiru masyarakat sehingga terlihat sopan, rapi dan cantik maupun ganteng,’’ jelasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra. Lomba busana ini lebih menekankan pada konsep dasar dari busana adat Bali ini tidak terlupakan keberadaannya, maka diperlukan kesadaran dari kita semua betapa pentingnya untuk melestarikannya.
Di samping itu juga sebagai Ketua Dekranasda, Ny. Adnyani Mahayastra sangat menyadari di Kabupaten Gianyar begitu banyak menyimpan potensi yang terpendam, baik itu para desainer maupun potensi keragaman corak, motif maupun warna dari kain tenun endek. Jika hal ini digabungkan tentu akan sangat menguntungkan, karena dapat meningkatkan perekonomian daerah serta dapat kesejahteraan perajin di Gianyar.
“Apalagi saat lomba busana ini, kita lihat begitu banyak corak, motif dan warna kain endek yang dipadukan dalam bentuk kebaya dan kamben sangat indah dan menarik ditampilkan oleh para model. Saya yakin masyarakat yang turut menyaksikan pasti akan tertarik untuk membuatnya, hal ini tentu akan berimbas pada perajin kita juga,” ujar Ny. Adnyani Mahayastra bangga.
Ditambahkan juga, lomba ini juga sebagai salah satu upaya untuk melindungi para perajin kain tradisional di Kabupaten Gianyar. Bagaimana tidak, jika masyarakat sudah tertarik dengan keindahan desain busana adat yang ditampilkan saat ini, tentu mereka tidak lagi kepincut kain motif sejenis dari luar yang dijual dengan harga murah.
“Ini juga salah satu upaya kami melindungi para perajin di Gianyar agar tetap bisa eksis dan terus berkembang, disamping juga bentuk dukungan kami atas Pergub. Bali no. 79 tahun 2018 tentang penggunaan busana adat Bali ” tegas Ny. Adnyani Mahayastra lagi. (yes)