Perkuat Dukungan Pembangunan Infrastruktur, Pertamina Resmikan Terminal Aspal Curah di Singaraja

(Baliekbis.com), Terminal Aspal Curah (TAC) sebagai jaringan supply Aspal Pertamina kini resmi beroperasi di Singajara, Bali. Hal ini merupakan hasil kerjasama Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus dengan PT Dhisa Manunggal Karya (DMK). Kerjasama dengan DMK tesebut ditujukan untuk meningkatkan penjualan di Pulau Bali.

Memiliki kapasitas sebesar 2.500 Metrik Ton (MT), terminal ini nantinya akan dikelola oleh PT DMK. Terminal ini juga dilengkapi dengan fasilitas jetty berkapasitas 8.000 MT. Dengan adanya TAC di wilayah Bali konsumen akan lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan pasokan aspal curah serta turut mengembangkan pasar aspal Pertamina khususnya di pulau Bali.

Hal tersebut disampaikan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya dalam acara peresmian hari ini. “Kami berharap seluruh kebutuhan aspal di Pulau Bali dapat kami penuhi dari Terminal yang berada di Bali, sehingga lebih efisien secara logistik, harga lebih kompetitif, dan mendukung kelancaran pembangunan infrastuktur Provinsi Bali,” ungkap Arie.

Pada peresmian ini turut hadir Managing Director PT Dhisa Manunggal Karya, Haris Riyadi, Izzudin BPJN Nasional Jawa Bali, I Ketut Ananta Kapolsek Celukan Bawang dan stakeholder lainnya dari dinas terkait.

“DMK sangat bangga dengan ditunjuknya TAC kami di Celukan Bawang ini sebagai supply point aspal Pertamina untuk wilayah Bali. Melalui kolaborasi dengan Pertamina kami yakin dapat memenuhi kebutuhan aspal di Bali yang terus meningkat, seiring dengan pulihnya kembali sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19,” ujar Haris dalam keterangannya.

“Kami juga memilih Pertamina sebagai partner dalam berkolaborasi karena sebagai BUMN Indonesia, Pertamina telah berkembang menjadi world class energy company dengan pelayanan yang profesional dan produk kualitas tinggi yang konsisten,” lanjut Haris.

Secara Nasional kebutuhan Aspal Indonesia sebesar 1 – 1,1 Juta MT/Tahun. Saat ini market share Pertamina untuk aspal di Indonesia sekitar 60-65 persen. Tercatat dari 600.000 MT penjualan Pertamina di seluruh Indonesia, sebanyak 250.000 MT berasal dari Regional Jatimbalinus dengan area Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.

Sebelumnya untuk kebutuhan aspal di wilayah Bali disupply dari Terminal Aspal Pertamina di Benoa, Banyuwangi dengan rata-rata kebutuhan sekitar 15 ribu sampai dengan 20 ribu MT per tahun. Produk Aspal curah ini akan digunakan sebagai campuran batuan sehingga menjadi produk hotmix yang siap digunakan untuk pembuatan atau perbaikan jalan.

Peresmian TAC ini menunjukkan dukungan Pertamina dalam mendorong kebangkitan kembali Bali sebagai salah satu daerah wisata terfavorit di Indonesia dengan memaksimalkan TAC di Celukan Bawang sebagai supply utama Pulau Bali untuk kebutuhan infrastruktur kawasan wisata, juga dapat menambah lapangan kerja di wilayah sekitar serta kontribusi lainnya untuk Provinsi Bali.

Di tahun 2023 ini, estimasi penjualan aspal diperkirakan sebesar 6.000-7.500 MT, atau setara 60-75 Milliar Rupiah dengan target market share sebanyak 70 persen berasal dari PT DMK Pelabuhan Celukan Bawang.

”Kami berharap kedepannya dapat bersama-sama mengembangkan serta memperkuat peran pemenuhan produk aspal dalam negeri sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini menjadi bukti nyata peran Pertamina di sektor industri dalam mendukung pemerintah untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan infrastruktur daerah,” pungkas Arie. (ist)