Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital, Fintech Lending Jalin Kerja Sama dengan BPD dan BPR
(Baliekbis.com), Sejumlah fintech lending yang terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK) melakukan kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperluas penyaluran pinjaman. Dalam kerja sama itu diharapkan bisa menjangkau UKM lebih banyak sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita tidak mengejar jumlah debitur berskala besar yang pinjamannya miliaran namun jumlahnya sedikit. Tapi yang banyak debiturnya meski nilainya kecil-kecil. Sebab ini sangat penting untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi hingga ke pelosok-pelosok,” ujar Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hendrikus Passangi, di sela-sela acara “Digital Banking and Fintech Ecosystem Gathering” Kamis (22/8/2019) malam di Grand Inna Bali Beach.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Fintech P2P Lending dengan BPR dan BPD. Beberapa fintech yang hadir untuk mengukuhkan kerjasamanya antara lain Maucash, Kredit Pintar, KTA Kilat, Crowde, Aktivaku, Do-it, dan UangTeman.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pinjaman fintech lending per Juni 2019 mencapai Rp 44,80 triliun. Sementara AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) menargetkan penyaluran pinjaman akhir tahun sekitar Rp 60 triliun, atau lebih tinggi dari target semula Rp 45 triliun. Jumlah ini dua kali lipat dari capaian 2018.
Menurut Hendrikus, sampai Agustus 2019 ini tercatat ada 127 perusahaan fintech lending yang terdaftar di OJK. Wakil Ketua Umum AFPI Sunu Widyatmoko mengatakan acara tersebut digelar untuk mendukung program pemerintah terkait kerja sama antarindustri dalam rangka memperkuat ekosistem ekonomi digital. Sekaligus sebagai sarana mengakomodasi penandatanganan kerjasama antara fintech P2P lending yang terdaftar dan diawasi oleh OJK dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
“Kami sadar bahwa untuk mendukung semangat Pemerintah dalam membangun dan memperkuat ekosistem ekonomi digital tidak bisa bergerak sendirian. Kami siap bergandengan tangan dengan rekan-rekan industri keuangan lainnya dalam hal ini BPR dan BPD untuk dapat menyediakan akses layanan finansial yang lebih mudah dan luas untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Digital Banking and Fintech Ecosystem Gathering juga sesuai dengan tujuan AFPI dalam mengakselerasi tingkat pertumbuhan penyaluran pinjaman. Sementara itu Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba yang hadir dalam acara tersebut mengatakan teknologi finansial yang memiliki banyak keunggulan sudah menjadi kebutuhan masyatakat milenial saat ini.
“Jadi bagi pengelola industri keuangan perlu mengikuti perkembangan yang ada sehingga tak sampai ketinggalan,” jelas mantan Ketua Perbarindo Bali ini. Amitaba menambahkan melalui kerja sama BPR dengan fintech P2P lending ini banyak sisi positif yang bisa didapat BPR dalam memajukan usahanya. Namun dalam kerja sama itu, BPR juga tetap mempertimbangkan kearifan lokal. (bas)