Perluas Bisnis, Samator Group Tandatangani MoU dengan Mitra Strategis

Di Bali kebanyakan LNG digunakan untuk masak dan kebutuhan hotel karena industri paling besar di pariwisata. Saat ini harga gas makin mahal, jadi mungkin 10 tahun ke depan, batu bara akan tetap ada, tapi untuk menurunkan efek rumah kaca perlu diimbangi energi terbarukan. Samator sangat konsen dengan lingkungan.

(Baliekbis.com), Memperluas bisnisnya, perusahaan gas industri Samator Group melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa Mitra Strategis baik dalam negeri maupun luar negeri, Senin (6/4) bertempat di Aloft Bali Kuta, Senin (6/5).

Kerja sama dengan mitra strategis di antaranya dengan Central Uni Co. Ltd, Sichuan Shudao Equipment & Technology Co. Ltd, PT Masdar Mitra Solar Radiance, PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia, PT Aneka Mega Energi dan PT Atlas Copco Indonesia.

“Kerja sama tersebut di antaranya bidang pengembangan panel surya, gas alam cair (LNG), karbon dioksida dan hidrogen,” ujar Presiden Direktur Samator Group Rachmat Harsono dalam sambutannya.

Saat ini Samator memproduksi dan memasarkan semua macam gas, oksigen, hidrogen, karbondioksida, dan sebagainya. “Kita memiliki hampir 160 jaringan di 29 provinsi di indonesia dan punya pengalaman lebih dari 20 tahun. Samator juga memberikan jasa instalasi gas. Sekitar 80% RS di Indonesia adalah klien kita,” tambahnya.

Dijelaskan, Samator memperbesar lini di bidang distributor alat-alat medical devices sebagai bentuk konkrit dari komitmen dalam mengembangkan dan memperkuat bisnis healthcare. “Kami joint venture dengan perusahaan Jepang yang sudah 20 tahun menjadi distributor sehingga TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mencapai lebih dari 60% karena pemerintah memberikan requirement untuk menaikkan TKDN sehingga bisa mempekerjakan tenaga kerja lebih banyak.

Dikatakan Rachmat, Indonesia merupakan negeri yang menjadi penyumbang energi gas emisi kaca nomor 8 secara global sehingga peran Indonesia dalam dekarbonisasi global meningkat.

Ini tiap tahun naik 5% dan akan bisa naik 2 kali lipat jika tidak melakukan antisipasi.  “Indonesia diharapkan menjadi kontributor ekonomi terbesar ke-4 dalam perekonomian. Jadi Indonesia sekarang membuat langkah-langkah konkrit dalam energy transition,” jelasnya.

Samator Group telah menjalin kerja sama dengan PT Atlas Copco Indonesia menjadi distributor resmi produk kompresor dan sparepartnya. Dalam menyongsong era transformasi, Samator punya kerangka strategi khusus dalam mengembangkan bisnis untuk 10-15 tahun mendatang dan menghadirkan sinergi kesinambungan.

“Kami punya keunggulan dari segi pengalaman dan jaringan. Kita harus terus mengukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar dengan 3 pilar yakni
Market Development, Process Improvement, dan Human Capital Development. Dengan 3 pilar itu perlu dilakukan kerja sama yang sifatnya strategis untuk mengembangkan ini di masa depan,” tambahnya. (bas)