Perluas Pasar, PT ATM Rencana Tanam 800 Hektar Padi Koshihikari
(Baliekbis.com),PT ATM merencanakan menanam padi Koshihikari seluas 800 ha di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal itu menyusul sukses penanaman awal padi Koshihikari asal Jepang ini di lahan seluas 700 m2 di Desa Bogem Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Jawa Timur.
PT. ATM (Amerta Tani Maju) yang berdiri sejak Desember tahun 2021 kini juga siap melakukan pengembangan ke daerah-daerah termasuk Bali yang dinilai potensial.
“Dari hasil penanaman awal, padi Jepang ini ternyata cocok dikembangkan dan terbukti produksinya sangat bagus, mencapai 7,8 ton per hektarnya,” ungkap Presdir PT ATM Thiono didampingi Komisaris Utama Dinnah Tanuhardja, Direktur Teknik Djoko Ardhityawan dan Adi sebagai Controler PT ATM, Senin (20/6) di Denpasar. Jajaran PT ATM saat ini tengah menjajaki untuk pengembangan padi asal Jepang itu di Bali.
“Sampai saat ini kita sudah menanam di lahan seluas 30 ha yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lamongan serta Kabupaten Jember (Kencong dan Gumukmas),” tambah Thiono.
Yang ditanam khusus beras Japonika jenis Koshihikari dan sekarang lagi percobaan untuk menanam beras Baroma. Rencana tanam ke depan seluas 800 ha di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dijelaskan, PT ATM akan terus melakukan penelitian dengan beberapa perusahaan pupuk nabati untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Thiono mengatakan pihaknya akan terus melakukan secara efisien dan profesional di dalam pengelolaan manajemen sehingga bisa menjual hasil panen dengan harga terjangkau di pasar.
PT ATM juga membuka pintu selebar lebarnya kepada Kelompok Tani maupun petani di Bali untuk menjadi mitra. Dikatakan kehadiran PT ATM juga bertujuan untuk meningkatan penghasilan para petani sehingga lebih sejahtera dan membantu ketahanan pangan Pemerintah RI.
“Banyak petani yang melihat cara kerja dan hasil dari PT ATM, kemudian tertarik untuk bergabung sebagai mitra,” jelasnya. Ditambahkan PT. ATM akan memberikan talangan benih dan pupuk yang kemudian akan dipotong saat hasil panen. ATM selanjutnya membeli secara tunai setelah Gabah Kering Sawah (GKS) ditimbang dan disaksikan kedua belah pihak.
Hasil panen padi yang dikembangkan PT ATM sudah ada yang mau dan siap membeli berapa pun jumlahnya dan akan dipakai sendiri di wilayah Bali. Dikatakan padi semi organik yang gencar dikembangkan ATM produksinya sangat bagus, rata-rata 7,8 ton/hektar. Pihaknya kini melirik Bali dan secepatnya bisa mengembangkan padi yang kualitas dan kuantitasnya sangat bagus ini.
Koshihikari merupakan kultivar padi Japonica yang populer dibudidayakan di Jepang, Australia dan Amerika Serikat. Koshihikari pertama kali diciptakan pada tahun 1956 dan belum lama ini masuk ke Indonesia. Beras Koshihikari ini biasa digunakan di restoran besar karena rasanya enak, pulen dan sehat karena kadar gulanya sangat rendah.
Saat ini memang tidak mudah mendapatkan beras sehat Japonika jenis Koshihikari ini karena di Indonesia khususnya di Bali belum banyak yang menanamnya. Menurut Komisaris Utama PT. ATM Dinnah Tanuhardja harga beras Jepang selain cukup mahal juga karena yang menanam sedikit. “Makanya mari kita kembangkan padi Japonika jenis Koshihikari ini bersama-sama biar harganya turun dan ke depan bisa murah seperti beras pada umumnya,” ajaknya. (bas)