Persiapan Mantap Bali & Beyond Travel Fair 2023, Transaksi Ditarget Rp6,77 Triliun
(Baliekbis.com), Acara tahunan berbobot Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) akan segera diselenggarakan untuk ke-9 kalinya di Bali. Diadakan di lokasi bergengsi Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali dikemas sesuai standar internasional dan mengangkat tema kekinian yaitu “Reconnecting Quality and Sustainable Tourism”, serta direspon secara positif oleh berbagai stakeholder membuat BBTF boleh bangga dapat mempertahankan posisi sebagai market place di Indonesia.
Pertemuan bisnis ke bisnis ini di dukung oleh baik swasta, publik, akademisi, pemerintah daerah hingga tingkat kementerian termasuk Kementerian Luar Negeri yang bergabung untuk pertama kalinya menghubungkan para operator atau buyer dunia ke Bali dan destinasi Indonesia.
“Saat ini terdapat 189 sellers yang telah registrasi dari target kita hingga bulan Juni sebanyak 250 sellers – bertemu bisnis dengan 350 buyer dari 44 negara untuk ramaikan acara trade show kebanggaan Indonesia ini,” ujar I Putu Winastra selaku ketua komite BBTF 2023 sekaligus ketua DPD ASITA Bali, Senin (20/3) di Denpasar.
Dengan keberadaan para top ranking pengelola hotel seperti Marriott International group, Hyatt group, Archipelago group, Swiss-bell hotel dan operator peringkat tinggi lainnya sebagai seller, ini membuktikan rasa percaya pemain besar industri pariwisata untuk manfaat dan impak positif meraih potensi pasar lewat BBTF 2023.
Selain itu ada 12 pemerintah daerah, destinasi Indonesia seperti DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Makasar, Tana Toraja turut hadir. Mengacu pada respon registrasi buyers dunia lewat negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara ASEAN, Australia, Amerika dan Asia secara keseluruhan membuat jajaran BBTF yang diinisiasi oleh ASITA Bali Chapter ini semakin mantap melangkah. Pada pelaksanaan BBTF tahun ini, target transaksi diperkirakan mencapai IDR 6,770 triliun, meningkat 29,6 persen dibandingkan dengan pencapaian BBTF tahun 2022 sebesar Rp5,220 triliun.
“Kita miliki acara trade show bertaraf dunia di Indonesia yang diadakan oleh anak bangsa, menghemat devisa – jadi bukan kita berjualan ke luar negeri namun acara ini membuat pembeli datang ke Indonesia,” Putu Winastra menambahkan.
Merespon permintaan pasar, tahun ini BBTF pun perkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pengembangan topik wisata kesehatan dengan mengangkat wellness serta medical tourism yang sedang hangat dibahas.
“Bali akan terus melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi lewat pariwisata yang bukan hanya tergantung kepada jumlah kedatangan, namun juga quality tourism – oleh sebab itu perlunya akselerasi produk baru seperti wellness tourism, medical tourism, cruise tourism, serta MICE untuk lebih dikenal oleh para buyers. Selain itu akan ada temu diskusi melihat pentingnya kontribusi travel agent dalam bisnis industri pariwisata ini serta perannya dalam mendorong kolaborasi dengan para stakeholders lain,” tambah I Putu Winastra. (ist)