Pertamina Ngurah Rai Kembali Raih PROPER Emas, Buktikan Komitmen CSR Berkelanjutan
(Baliekbis.com), PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui DPPU Ngurah Rai membuktikan komitmen CSR Berkelanjutan. Terbukti dengan kembali diraihnya penghargaan dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) Emas 2022 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada, Kamis (29/12) lalu di Jakarta.
Kegiatan CSR yang melahirkan inovasi sosial Eco Religion Waste Management System Desa Adat Kedonganan ini mengusung pelestarian budaya Bali untuk mewujudkan Ecological Justice sebagai bagian dari Tri Hita Karana melalui pengelolaan sampah upakara dengan penerapan peraturan adat dan keagamaan di Desa Adat Kedonganan. Program CSR ini menghasilkan 3 inovasi program, aplikasi KENSIK, kompos trichoderma SP dan briket bioarang.
Aplikasi KENSIK (Kedonganan Ngardi Resik) merupakan platform rapor digital berbasis barcode dan TPS3R Kedonganan Ngardi Resik sebagai tempat pelaksanaan program merupakan TPS3R pertama di Bali yang memiliki platform digital ini. Program dan aplikasi ini juga sebagai bentuk dukungan Pertamina atas program Pemerintah Provinsi Bali tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber yang tertuang dalam Pergub Bali No. 47 Tahun 2019.
Aplikadi ini hadir sebagai sistem pelaporan pelanggaran kebersihan masyarakat yang ditindak oleh Jagabaya. Selanjutnya inovasi kompos trichoderma SP. Kompos ini dihasilkan dari kegiatan di TPS3R Kedonganan Ngardi Resik melalui pengelolaan sampah organik sisa upacara adat dan rumah tangga.
Pengelolaan sampah sebagai kompos ini untuk mencegah infeksi jamur dan penyakit tanaman. Terakhir inovasi briket bioarang. Selain menjadi kompos trichoderma SP, pengelolaan sampah di TPS3R Kedonganan Ngardi Resik juga diolah menjadi briket bioarang.
Briket bioarang ini merupakan alternatif penggunaan dari arang kayu yang mana briket bioarang ini memiliki kelebihan tidak terkontaminasi bakteri ecoli dan salmonela. Saat ini lebih kurang 24 café di kawasan Kedonganan sudah menggunakan briket bioarang yang dihasilan program CSR Pertamina Kedonganan Ngardi Resik.
“Melalui program TPS3R Kedonganan Ngardi Resik, kami mendukung inovasi Eco Religion Waste Management System Desa Adat Kedonganan yang merupakan inisiasi bersama antara Pertamina dan Peemerintah Provinsi Bali. Kami berusaha menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk dapat melakukan pengelolaan sampah secara bersama-sama sehingga dapat menghasilkan produk baru yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah,” ujar Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani.
“Program ini sebagai wujud pelaksanaan program CSR yang berkelanjutan juga sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program CSR terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan,” tukas Deden.
Sementara itu Deny Djukardi, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menyampaikan bahwa Pertamina menyambut positif kegiatan PROPER yang diselenggarakan KLHK. Dengan adanya PROPER tersebut, maka penilaian kinerja pengelolaan lingkungan oleh Pertamina lebih terukur, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
“PROPER ini sejalan dengan komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan ESG secara terintegrasi dari hulu ke hilir untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan,” tutup Deny. (ist)