PII Harus Bisa sebagai Perekat Antar Umat
(Baliekbis.com), Kehadiran keluarga besar PII (Pelajar Islam Indonesia) sangat strategis dalam berbagai bidang pembangunan termasuk politik. PII juga sebagai perekat antar umat Islam dan umat beragama lainnya. Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Pelajar Islam Indonesia H. Nasrullah Larada, SIP dalam sambutannya pada acara Pelantikan Pengurus Wilayah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PW KB PII) Bali, Minggu (1/4) di Hotel Aston Denpasar. Sebagai Ketua PW KB PII Bali Drg. M. Thaha Anwar.
Pelantikan Pengurus PW KB PII Bali yang dirangkai diskusi panel tersebut mengangkat tema “Politik dan Demokrasi untuk Kemakmuran Rakyat) diikuti sekitar 500 peserta dari seluruh Bali, menghadirkan narasumber pengamat politik Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen,SIP,MSi., Ketua MUI Bali H.M. Taufiq As’adi.S.Ag. dan Cawagub Bali Drs. Ketut Sudikerta. Nasrullah Larada mengatakan partai politik sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Karena itu keluarga besar PII diharapkan bisa ambil peran dan mewarnai kegiatan pembangunan yang ada di lingkungannya.
Sementara Cawagub Bali Drs. Ketut Sudiketa dalam paparannya mengatakan keputusan politik yang diambilnya sebagai calon wakil Gubernur Bali lebih bertujuan agar bisa melanjutkan ide-idenya dalam membangunan Bali menuju masyarakatnya yang damai dan sejahtera. “Saya semula direkomendasi oleh partai sebagai calon gubernur. Kemudian partai memutuskan saya harus sebagai wakil berpasangan dengan calon gubernur Rai Mantra. Saya pun menerimanya. Itu semua agar saya tetap bisa melanjutkan ide-ide membangun Bali lebih sejahtera dan damai,” jelas Sudikerta yang juga Ketua DPD Golkar Bali ini.
Sudikerta menegaskan ada sejumlah idenya yang ingin ia selesaikan bila terpilih sebagai wakil gubernur di antaranya membangunan jalan tol untuk memudahkan akses menuju Bali Utara, Bali Barat dan Bali Timur sehingga pemerataan pembangunan bisa tercapai, pembangunan terminal peti kemas di Jembrana untuk meningkatkan pendapatan daerah termasuk mewujudkan rencana pembangunan bandara di Bali Utara. Saat ini menurutnya banyak pendapatan Bali yang “lari” keluar.
Ada pemasukan sekitar Rp 50 triliun setiap tahunnya, namun yang didapat Bali hanya sekitar Rp 2 triliun. Kalau nanti dengan berbagai pembangunan yang akan dilakukan bisa memberi pemasukan 10 persen saja dari yang sekarang maka semakin besar pembangunan yang bisa dilakukan untuk mensenjahterakan rakyat. “Dan sudah tentu untuk mewujudkan kesejahteraan itu, harus ada sejumlah program yang mendukungnya seperti peningkatan SDM melalui pengembangan sekolah yang dibutuhkan masyarakat, pengembangan sarana kesehatan dan ekonomi kerakyatan serta pertanian. “Ide-ide saya ini sudah saya bicarakan dengan calon gubernur Rai Mantra yang sangat mendukung sehingga nantinya tugas saya sebagai wagub bisa berjalan lancar,” tegas Sudikerta.
Sementara pengamat politik Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen,SIP,MSi. dalam pemaparannya mengangkat topik “Mewujudkan Kesejahteran Rakyat melalui Indonesia Bersih” mengingatkan bangsa ini dalam satu kesatuan umat. “Kita harus menjadi persaudaraan dengan umat lain apapun agama dan kepercayaan dan sukunya. Kita dijadikan berbangsa bangsa dan bersuku suku untuk saling berkenalan bukan untuk saling bermusuhan, saling dengki dan fitnah meski agamanya lain. Kita bergaul dalam satu kesatuan dalam negara kesatuan Indonesia,” jelasnya. Dikatakan umat islam bersama umat lain bersama-sama memerdekataan bangsa ini. Makanya umat islam tidak mempersoalkan adanya bentuk negara. Jangan ada anggapan ada suku yang eksklusif. Apalagi di Bali dengan keluarga orang Hindu hubungan umat Islam itu sudah ada sejak lama seperti yang terlihat dalam sejarah kerajaan Hindu dimana banyak tentaranya dari suku lain.
Dalam diskusi sejumlah peserta menanyakan terkait masih adanya hambatan pembangunan fasilitas di lingkungannya. Terkait hal itu, Sudikerta mengatakan berbagai masalah pasti akan muncul dalam pembangunan, namun ia optimis semua itu bisa diselesaikan dengan baik. “Ketika saya jadi Wakil Bupati Badung ada sejumlah masalah besar terjadi, namun setelah dipertemukan dengan berbagai pihak semuanya bisa selesai dengan baik. Nanti kalau ada masalah mari kita bicarakan, saya yakin bisa selesai,” tegasnya. (bas)