Pilkada Denpasar 2020, Amerta: Nomor 2 Itu Kemenangan dan Keseimbangan
(Baliekbis.com),Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Tahun 2020, berlangsung Kamis (24/9) di Inna Heritage Denpasar.
Dalam pengundian tersebut, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Paket Amerta) mendapatkan nomor urut 2. Sedangkan paslon Jaya-Wibawa mendapatkan nomor urut 1.
Ngurah Ambara mengaku tak masalah soal nomor urut yang diperoleh. Bahkan ia menilai angka dua itu melambangkan kemenangan. “Angka dua juga sebagai keseimbangan (Rwa Bhinneda),” ujar Ngurah Ambara didampingi wakilnya Bagus Kertanegara usai pengundian nomor urut.
Pasangan independen yang diusung Partai Golkar, Demokrat dan NasDem ini mengaku yakin bisa menang dalam pilkada ini. “Setidaknya kami menargetkan suara 5 persen di atas lawan,” jelas Ngurah Ambara yang dikenal aktif di desa adat dan sebagai pengusaha sukses ini.
Hal senada disampaikan Bagus Kertanegara yang melihat begitu besarnya keinginan masyarakat Denpasar untuk melakukan perubahan. Sehingga hadirnya calon pemimpin yang bisa melakukan perubahan agar Denpasar semakin maju dan berkembang sangat didambakan warga.
“Dengan program Berseri (Bersih, sejahtera dan Indah) kami harapkan bisa menjadikan Denpasar maju dan berdaya saing,” jelas tokoh pendidikan dan pengusaha yang akrab disapa STING ini.
Untuk mewujudkan program tersebut, STING berharap terus didukung dan diberikan amanah kepercayaan dari warga Kota Denpasar sehingga bisa meraih kemenangan untuk nantinya bersama-sama membangun Kota Denpasar.
Dalam kepemimpinannya ke depan Paket Amerta ini bertekad akan meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan menaikkan upah di atas UMK. Ngurah Ambara juga mengaku akan memberikan perhatian lebih besar kepada Sekaa Teruna (ST) termasuk bidang pendidikan yakni mensubsidi sekolah swasta lebih besar lagi sehingga SPP siswa lebih ringan.
Di sisi lain, paslon ini menginginkan pelaksanaan
pilkada berjalan aman dan damai. “Saya harap semua masyarakat bisa mengikuti proses demokrasi secara langsung, bebas dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” harap Ngurah Ambara. (bas)