Pimpinan Pramuka Asia-Pasifik Nikmati Keindahan Bali
(Baliekbis.com), Sajian gambelan traditional sekaligus bersejarah dari Tabanan yaitu “Okokan” menyambut para delegasi pimpinan pramuka se Asia-Pasifik yang tengah mengikuti kegiatan 9 Asia-Pasific Regional Scout Leaders Summit 2017.
Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya turut menyambut delegasi dari 20 negara itu, Minggu (23/4/17). Mereka menikmati pentas seni dan suasana di Restoran Gong kawasan DTW Jatiluwih Kecamatan Penebel Tabanan.
Asia Pasifik Scout Leaders Summit ini adalah untuk mendiskusikan dan membahas program-program dan kegiatan kegiatan besar dan penting di Asia-Pasifik.
Serta menyelesaikan tantangan dan hambatan yang ditemui, kemudian menyepakati arah dan langkah kedepan. Termasuk persiapan menghadiri konferensi Pramuka se-Dunia ke-41 di Baku, Azerbaijan, Agustus 2017 mendatang.
25 Negara tergabung di dalam Pramuka Se-Regional Asia-Pasifik ini, termasuk Indonesia yaitu Gerakan Pramuka sekaligus menjadi Tuan Rumah pada perhelatan yang ke-9 Tahun ini. Rombongan Asia-Pasifik Scout dipimpin langsung Paul Parkinson selaku Pimpinan APR Scout.
Wabup Sanjaya mengucapkan selamat datang kepada para delegasi dan peserta pertemuan para pemimpin Pramuka se-Regional Asia-Pasifik ke 9 tahun 2017 di Tabanan. Penghargaan setinggi-tingginya juga diberikan pada Ketua Kwarna Pramuka karena telah menjadikan Kabupaten Tabanan menjadi salah satu lokasi kegiatan wisata pendidikkan dalam pertemuan ini.
“Semoga penyambutan kami selaku tuan rumah dapat memberikan kesan yang mendalam bagi para peserta dan seluruh delegasi,” tukas Sanjaya. Tabanan sebuah Kabupaten di Bali yang mayoritas masyarakatnya adalah Petani, sehingga Tabanan dikenal dengan Lumbung Berasnya Bali.
“Dengan kondisi ini sector pertanian berusaha terus dikembangkan disinergikan dengan sector pariwisata sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat di Tabanan,” jelasnya.
Masyarakat Tabanan sangat memelihara kerukunan hidup antar umat beragama, dan sangat dipengaruhi oleh adat dan budaya sehingga masyarakat Tabanan sangat berpegang teguh terhadap adat dan budaya yang menjadi kearifan lokal masyarakat Bali serta menerapkan konsep ‘Tri Hita Karana’.
Konsep Tri Hita Karana menitikberatkan pada pola hubungan manusia secara universal yakni Prahyangan yaitu hubungan harmonis manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, Pawongan yaitu hubungan manusia dengan manusia, serta Palemahan yaitu hubungan manusia dengan lingkungan.
“Sehingga dengan konsep Tri Hita Karana ini dapat memberikan motivasi dan menciptakan kedamaian dan kenyamanan dalam hubungan antar umat beragama, serta menciptakan kehidupan yang harmonis dalam kehidupa sosial kemasyarakatan di Tabanan,” tegasnya.
Dirinya juga berpesan kepada seluruh peserta dan para delegasi agar dapat mempromosikan keindahan alam, seni dan budaya khususnya di Tabanan kepada masyarakat di Negara masing-masing sehingga bisa mengajak para teman, keluarga dan sahabat berkunjung kembali ke Tabanan.
Di akhir acara Wabup Sanjaya dengan Paul Parkinson beserta seluruh peserta pertemuan dan para delegasi melakukan acara ramah tamah yakni makan bersama berupa lesehan sembari menikmati indahnya alam Jatiluwih yang sejuk dengan keindahan areal persawahan terasing itu. (gus)