PKM ITB STIKOM Bali Dorong Ketahanan Pangan Jemaat GBI Swiss Ministry dengan Budikdamber

(Baliekbis.com), Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) dari ITB STIKOM Bali menggelar kegiatan pengabdian bertajuk “Budidaya Ikan dan Sayur untuk Ketahanan Pangan Rumah Tangga” di GBI Swiss Ministry Denpasar pada Minggu (19/1). Program ini bertujuan untuk membantu jemaat dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga melalui pelatihan budidaya ikan dan sayur secara mandiri, khususnya dengan metode budikdamber (budidaya ikan dalam ember).

Kegiatan hari ini meliputi penyuluhan manajemen bibit ikan dan sayur serta penyerahan bibit ikan kepada jemaat sebagai langkah awal implementasi program. Pada pertemuan berikutnya, tim akan memperkenalkan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) untuk mengoptimalkan proses budikdamber. Bibit ikan lele dan perlengkapan seperti ember akan disalurkan secara bertahap kepada jemaat.

Tim PKM yang diketuai oleh Ida Ayu Maharani, S.S., M.Hum., dan beranggotakan Putu Diah Kurnia Pramadewi Putra, S.E., M.M., Ni Putu Dilia Dewi, S.S., M.Hum., serta Putu Widiadnyana, S.Pd., M.T., memperkenalkan sistem aquaponik sederhana. Teknologi ini mengintegrasikan budidaya ikan dan tanaman dalam ruang terbatas, di mana limbah ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi bagi tanaman. Sistem ini dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas panen dengan konsumsi air yang rendah, menjadikannya solusi ideal untuk keluarga perkotaan.

PKM ini diinisiasi melalui observasi bahwa adanya ketergantungan pada pasokan pangan dari pasar, harga yang fluktuatif, serta terbatasnya lahan perkotaan menjadi tantangan utama bagi keluarga di Denpasar. Melalui observasi terhadap jemaat GBI Swiss Ministry, ditemukan bahwa banyak keluarga menghadapi keterbatasan ruang dan sumber daya untuk memproduksi pangan secara mandiri. Situasi ini meningkatkan risiko ketidakstabilan akses pangan, khususnya pada bahan makanan berprotein seperti ikan dan sayur.

Pdp. Paulin Ester Mawarti, perwakilan jemaat GBI Swiss Ministry, menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif ini. “Terima kasih kepada tim PKM ITB STIKOM Bali yang telah memberikan penyuluhan terkait budikdamber lele dan sayur. Ini sangat memberkati kami. Harapannya, ini bisa memotivasi jemaat, terutama yang memiliki masalah ekonomi, untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” ujarnya.

Program ini juga mendukung visi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan memberdayakan masyarakat melalui transfer ilmu yang aplikatif. Indikator keberhasilannya mencakup peningkatan kompetensi jemaat dalam teknologi pertanian perkotaan, pengurangan ketergantungan pada pasar, serta kontribusi terhadap ketahanan pangan komunitas.

Melalui program ini, jemaat GBI Swiss Ministry tidak hanya diajak untuk memahami proses produksi pangan secara langsung, tetapi juga diberikan keterampilan untuk menciptakan sistem pangan mandiri. Harapannya, kegiatan ini mampu menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi oleh komunitas lain di sekitar.

Dengan pendekatan ini, ITB STIKOM Bali berkomitmen untuk terus mendukung ketahanan pangan masyarakat perkotaan, sekaligus memberikan solusi inovatif bagi tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi warga perkotaan.

Leave a Reply

Berikan Komentar