Pre Event MarketFind Expo 2025 Strategi Antisipasi Tarif Amerika: Dukungan Nyata untuk UMKM Ekspor Bali
Dengan kondisi tarif baru yang berpotensi menekan daya saing, pelaku UMKM Bali perlu strategi adaptif, termasuk review harga, efisiensi produksi, dan pembukaan pasar alternatif. Diskusi ini menjadi langkah awal untuk menyusun peta jalan bersama menuju ekspor yang berkelanjutan dan inklusif.
(Baliekbis.com), Dalam rangkaian menuju ajang utama MarketFind Expo 2025, digelar acara PreEvent MarketFind pada Selasa (15/4/2025) bertempat di Balkan Shawarma, Denpasar dengan mengangkat tema “Strategi Antisipasi Perubahan Tarif Amerika”.
Acara ini menjadi respons cepat terhadap kebijakan terbaru Pemerintah Amerika Serikat yang menetapkan tarif hingga 32% terhadap produk ekspor asal Indonesia, termasuk produk kriya dan fesyen yang menjadi andalan UMKM Bali.
Hadir dalam acara ini Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Bali Sunaryo, Ketua BEDO Jeff Kristianto dan Owner Maharani Craft Irene Setiawati dan pelaku usaha lainnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Bali Sunaryo memaparkan mengenai kesiapan regulasi dan peran bea cukai dalam mendampingi eksportir menghadapi tantangan tarif baru. Dijelaskan dengan adanya Trump’s Effect ini harus dicari solusi sehingga UMKM bisa bertahan, ekspornya bagaimana biar tidak terkena tarif, lalu buka market di tempat lain.
“Untuk fiskal kita akan cari solusi, yang non fiskal kami koordinasikan dengan kementerian lain. Kita jangan sampai ada telepon atau permintaan terkait biaya-biaya, semua transparan, akuntabel. Ada hotline yang bisa dihubungi 1500225. Jadi jangan mudah terbujuk,” tegasnya.
Ketua BEDO Jeff Kristianto menyampaikan MarketFind Expo tidak hanya menjadi ajang B2B untuk promosi produk, tetapi juga platform advokasi dan literasi perdagangan global bagi pelaku UMKM. “Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga adaptif dan tangguh dalam menghadapi dinamika pasar ekspor seperti tarif baru dari AS,” ujar Kristianto.
Ia juga berharap agar para pengusaha yang mengikuti pameran sadar keadaan global, utamanya dampak kebijakan Presiden Amerika saat ini. Dari Bea Cukai, apa yang bisa dilakukan agar peserta ekspor bisa lebih bagus ekspornya. Ditambahkan, saat ini ada pelepasan kontainer dari Maharani Craft yang sukses ekspor kerajinan kayu dan batu ke Jerman.
Owner Maharani Craft Irene Setiawati menjelaskan ini adalah pengiriman ke Jerman dan rutin dilakukan.Tetapi pada saat MarketFind itu ada beberapa tambahan order yang diberikan. “Jadi kami mengimbau kepada pengrajin-pengrajin UKM di Bali untuk mengikuti MarketFind supaya juga dapat bayar yang bagus di Bali. Pengiriman produk kerajinan dari Bali ini sudah rutin hampir 20 tahun. Maharani sendiri ekspornya ke Jerman, Jepang, USA, UK, dan Belanda,” jelas Irene.
Diskusi terbatas ini juga menjadi momentum pelepasan simbolik kontainer ekspor dari Maharani Craft, salah satu UMKM binaan yang terus menembus pasar global dengan strategi produksi Small Batch Sourcing -ciri khas dari peserta MarketFind. Konsep ini terbukti menarik bagi buyer internasional yang mencari kualitas, keberlanjutan, dan keunikan produk dalam skala terbatas.
Hadir pula dalam diskusi Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bowo Pramoedito, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai-I Suwito, beberapa desainer dan pengusaha seperti Irma Lumiga, Dwi Iskandar serta belasan pengusaha industri fashion dan kriya lainnya.
MarketFind Expo 2025 dijadwalkan akan berlangsung pada bulan September, membawa konsep baru dalam pameran dagang: memfasilitasi pertemuan antara produsen skala kecil dengan pembeli internasional dalam skema curated sourcing. Turut hadir pula anggota BEDO (Business & Export Development Organization) yang merupakan peserta aktif MarketFind Expo 2025, serta perwakilan dari Balai Pelatihan Industri Fashion dan Kriya, dan Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Bali. (ist)
Leave a Reply