Presiden Jokowi: Bali Jangan Sampai Kehilangan Taksu
(Baliekbis.com), Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr. Muhadjir Effendy, MAP secara resmi membuka pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XL di Panggung Terbuka Arda Chandra, Art Center Denpasar, Sabtu (23/6). Dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan oleh Mentri Muhadjir, Presiden meminta agar masyarakat Bali dapat menjaga Taksu Bali agar jangan sampai taksu Bali hilang ditengah era modern, era milineal dan era serba digital. Presiden menyampaikan bahwasannya dibalik proses penciptaan karya seni ada semangat, ada jiwa, ada api yang disebut Taksu. Dalam setiap karya seni kita akan dapat merasakan jiwa,semangat dan dedikasi yang dicurahkan oleh sang kreatornya. ” Taksulah yang membuat karya seni Bali menjadi semakin berkarakter, memiliki daya tarik dan dikagumi dunia. Untuk itu saya harap agar Bali jangan sampai kehilangan taksunya,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasinya terhadap pandangan orang Bali yang melihat seni sebagai sarana untuk menyama braya. Dengan menyama braya akan dapat mempererat tali persaudaraan, persahabatan dan persatuan. Oleh karena itu, seni dan budaya harus mewarnai arah dan kerja pembangunan bangsa dan pembangunan kedepannya tidak hanya membangun infrastruktur fisik tetapi juga infrastruktur budaya. Seni dan budaya harus bisa menjadi jembatan dan sekaligus menggerakkan bangsa kita untuk terus bekerja merawat persatuan bangsa.
Presiden juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Pemerintah Bali serta masyarakat Bali yang telah turut memajukan kebudayaan tidak hanya kebudayaan Bali namun juga kebudayaan bangsa Indonesia. Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam laporannya menyampaikan bahwasanya Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya pembinaan seni budaya, salah satunya melalui penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, yang telah diawali dengan penyelenggaraan kegiatan serupa di tingkat kabupaten / kota se Bali. PKB merupakan sebuah wahana untuk mempresentasikan hasil karya seni unggulan dan keagungan peradaban dengan ruang lingkup kegiatan yang berskala lokal, nasional, dan internasional . ” PKB ini sangat strategis untuk merevitalisasi nilai kesenian sehingga akan tetap hidup dan berfungsi di masyarakat ditengah tantangan global, ” tuturnya.
Pastika menambahkan dalam PKB ke XL diangkat tema Teja Dharmaning Kauripan yang bermakna Api Spirit Pencitraan. Diangkatnya filosofi api menjadi sumber inspirasi dalam pengembangan dan kreativitas karya kesenian yang dituangkan dalam seluruh materi kegiatan dan pagelaran. PKB ke 40 akan berlangsung selama satu bulan penuh dari tanggal 23 Juni sampai 21 Juli 2018 . Kegiatannya akan diformulasikan dalam bentuk pawai,pagelaran, lomba atau parade ,pameran dan sarasehan dengan menampilkan 271 Sekaa kesenian dari seluruh kabupaten /kota se Bali dengan didukung 17.000 orang seniman. “PKB juga diisi peserta luar daerah Bali bahkan dari luar negeri seperti India, Jepang, Peru dan Tiongkok. Kehadiran mereka memperkaya warna penyelenggaraan PKB, ” imbuhnya.
Dalam pembukaan PKB XL yang ditandai dengan penancapan kayon api juga turut dihadiri oleh duta besar dan Konsul negara sahabat, para peserta World Hindu Wisdom Meet 2018, Ketua DPRD, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ny. Ayu Pastika serta Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali. Pembukaan PKB juga diisi dengan penampilan tari Bali Dwipa Jaya serta sendratari oleh ISI Denpasar. (sus)