Pro Petani dan Nelayan, Koster-Giri Siap Realisasikan Program Visioner CAS untuk Hilangkan Penderitaan Warga

(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur Bali nomor 2, Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri), berkomitmen untuk membela petani dan nelayan di Bali, terutama di Buleleng. Koster-Giri akan hadir untuk menyelamatkan petani dan nelayan dari kesulitan dalam menjual hasil panen pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Koster-Giri menjamin agar mereka tidak lagi mengalami kesulitan dan kerugian. Kesejahteraan petani dan nelayan diperjuangkan oleh Gubernur Bali 2018-2023 dan Bupati Badung dua periode ini.

Program visioner pro petani dan nelayan akan dijalankan setelah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Bali, khususnya di Buleleng, sebagai pemimpin Bali (Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2025-2030).

Secara teknis, berikut penjelasan Cawagub Bali, Giri Prasta, tentang program visioner yang terkonsep untuk mendukung petani dan nelayan di Buleleng. Selama ini, petani dan nelayan di Bali Utara sering mengalami kesulitan pasca panen dari hasil pertanian, perkebunan, dan laut.

“Seperti yang disampaikan oleh Pak Wayan Koster, konsepnya sederhana. Kami akan membangun Controlled Atmosphere Storage (CAS). Misalnya, kita petik buah bawang merah atau bawang putih. Biasanya, buah ini hanya bertahan sebulan. Tetapi dengan CAS, setelah enam bulan kita bisa mengambilnya dan cukup dianginkan saja, hasilnya tetap segar seperti baru dipetik,” jelas Giri Prasta.

Selanjutnya, Bupati Badung dua periode ini menambahkan, perusahaan daerah dari kabupaten dan kota, seperti Perumda di kabupaten, sudah siap memfasilitasi program ini. “Artinya, semua hasil panen masyarakat akan kita beli, bahkan beras dan gabah juga akan kita beli dengan harga di atas dua digit,” tegas Ketua DPC PDIP Badung ini.

Giri menjelaskan bahwa komitmen untuk membela petani dan nelayan sudah diterapkan sejak memimpin Badung, begitu juga dengan Wayan Koster saat menjabat sebagai Gubernur Bali 2018-2023.

“Kami punya prinsip, bela dan beli, agar petani bisa bangga menjadi petani,” ujar politisi asal Petang ini.

Sebagai contoh, lanjut Giri Prasta, buah mangga yang banyak terdapat di Buleleng, seperti mangga tikus dan jenis lainnya, akan dibeli oleh Pemkab Badung dengan tujuan menghilangkan peran tengkulak, spekulan, atau pengepul yang sering menyulitkan petani dan nelayan.

“Ketika kami (Perumda) membeli semua hasil panen, di Kabupaten Badung terdapat 85 ribu kamar hotel. Setiap kamar akan diisi tiga buah mangga. Apakah mangga itu dimakan oleh wisatawan atau tidak, sudah termasuk dalam tarif kamar hotel. Untung atau tidak? Untung, kan?” tegas Giri Prasta.

Konsep visioner dan brilian ini akan dirasakan langsung oleh petani dan nelayan di Bali, khususnya di Buleleng, jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada Koster-Giri untuk melanjutkan kepemimpinan di Bali.

“Berikan kesempatan kepada Wayan Koster dan Giri Prasta. Kami akan buktikan komitmen kami untuk Krama Bali dan Pulau Dewata yang kami cintai,” pungkas Giri Prasta.

Wayan Koster dan Giri Prasta (Koster-Giri) telah terbukti membangun Bali. Keduanya disebut oleh Krama Bali sebagai pemimpin visioner dan bares. Kolaborasi Koster-Giri diyakini akan membawa Bali tetap ajeg hingga ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. (ist)