Produk Bordir Lesu, Masyarakat Cendrung Pilih Pakaian Jadi
(Baliekbis.com), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar gencarkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) ke beberapa perajin yang ada. Hal ini juga tak terlepas dari produk-produk kerajinan masyarakat Kota Denpasar dari produk kerajinan tangan hingga produk tekstil yang terus berkembang pesat dengan sentuhan kreativitas bermuatan lokal. Kegiatan festival utuk menampilkan produk-produk kerajinan disetiap desa, kecamatan terus ditampilkan baik dalam ajang festival ditingkat desa hingga festival ditingkat kota dan Nasional.
Pada Selasa (4/10) pelaksanaan monev menyasar tiga perajin. Mengawali mengunjungi perajin bordir dan endek Kiana Butik dikawasan, Jl. Kerta Dalem Sari Sidekarya, Kecamatan Denpasar Selatan. Pemilik butik sekaligus perajin bordir Emy Pramandayani mengatakan lesunya permitaan bordir dikalangan masyarakat saat ini. Hal ini juga mengingat berbagai produk pakaian jadi yang cendrung memiliki harga yang terjangkau. Emy juga mengaku melakukan sebuah langkah untuk tetap meningkatkan eksistensi produk bordir yang tentunya dapat dipadukan dengan bahan kain lainnya.
Produk bordir yang dekat dengan pakain wanita ini juga memiliki kualitas produk yang berbeda-beda. Dari kualitas produk yang rendah justru cendrung dengan harga relatif murah yang biasanya dijual dari harga Rp. 500 ribu hingga Rp. 750.000. “Kini masyarakat cendrung memilih pakaian jadi, seperti brokat yang siap pakai dengan harga Rp. 100 ribu,” ujarnya.
Melakukan promosi lewat pameran yang dilaksanakan Pemkot Denpasar serta juga pernah mengikuti pameran di Nasional Emy mengaku harus terus melakukan promosi meski melalui media sosial dan promosi kepada konsumen yang telah menjadi langganan. Terkait dengan endek, Emy mengaku masih mencari bahan di kawasan Klungkung, hal ini juga terkait dengan alat, bahan serta tenaga kerja yang sangat sulit dicari dalam pembuatan produk endek. “Kami juga pernah mendapatkan informasi terkait dengan mesin tenun endek yang telah di kembangkan di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sementara Kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar I Made Saryawan mengatakan kegiatan monev gencar dilaksanakan Dekranasda Kota Denpasar. Dibawah kepemimpinan Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra dengan menekankan pelaksanaan monev untuk lebih mengetahui tantangan dan hambatan yang ditemui para perajin, serta memotivasi perajin guna meningkatkan daya saing produknya. Kegiatan monev kali ini dilaksanakan dari tanggal 2 Oktober – 2 November mendatang dengan menyasar pelaksanaan monev kepada perajin tekstil, silver, sandal/sepatu, tas kulit, kerajinan kayu, aksesoris hingga kerajinan daur ulang yang berada di empat kecamatan di Kota Denpasar. (pur/ist)