Produk Perajin Denpasar Diminati Pengunjung Inacraft 2018
(Baliekbis.com), Ragam corak hasil kerajinan di Kota Denpasar memang memiliki daya tarik tersendiri di mata masyarakat luas. Hal ini terbukti saat gelaran International Handicraft (Inacraft) tahun 2018, dimana stand Dekranasda Kota Denpasar menjadi salah satu yang ramai dikunjungi. Hingga pelaksanaan hari ketiga, pengunjung tampak silih berganti melihat dan membeli hasil kerajinan ibu Kota Provinsi Bali ini pada Ajang Inacfart tahun 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (27/4).
Ditengah ramainya pengunjung di Stand Dekranasda Kota Denpasar, Hadir langsung untuk memberikan dukungan dan monitoring perajin, Plt. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ny. Antari Jaya Negara serta OPD terkait usai menghadiri Kegiatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Jaya Negara turut berbaur melihat produk kerajinan dan tak jarang ikut serta mempromosikan kepada para pengunjung event tahunan kerajinan dan produk unggulan ini.
Diwawancarai sembari membawa produk endek yang merupakan ciri khas Kota Denpasar, Jaya Negara menjelaskan bahwa jika di lihat dari beberapa pameran yang telah berlangsung, produk kerajinan Provinsi Bali khususnya Kota Denpasar memang sangat diminati masyarakat. Tidak hanya masyarakat lokal Denpasar dan Bali, hampir seluruh masyarakat Indonesia turut mencari produk kerajinan Kota Denpasar karena diyakini unik dan elegan.
“Perajin Denpasar patut berbangga karena hasil kerajinanya memiliki ciri khas tersendiri yang tentunya menjadi keunggulan, sehingga di berbagai ajang pameran baik sekala nasional maupun internasional Produk Kerajinan dari Denpasar tetap mendapat pasar yang potensial,” jelasnya.
Lebih lanjut ditekankan, dengan adanya keunggulan baik corak maupun kualitas, perajin di Denpasar harus tetap berinovasi agar tidak kalah saing kedepanya. “Saat ini banyak yang mencari kerajinan endek dari Denpasar, dari sana kita dapat menghasilkan berbagai kerajinan yang berkombinasi dengan kerajinan endek, seperti sandal endek, surface desain endek 100 persen handmade, tas endek dan lain sebagainya,” paparnya.
Salah seoarang pengunjung Dani Supraba asal Yogyakarta mengaku memiliki ketertarikan sendiri dengan kerajinan asal Bali khususnya Kota Denopasar. Endek Denpasar sama halnya seperti batik Yogyakarta yang merupakan ciri khas daerah. “Produknya bagus dengan corak-coraknya yang khas dan elegen digunakan dimana saja sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi semua kalangan,” pungkasnya.
Sementara salah seoarang Perajin surface desain endek 100 persen handmade, AA. Istri Pramanaswari mengaku produk sandal dan sepatu banyak diminati masyarakat baik dari Jakarta maupun luar Jakarta yang juga tentunya dapat secara langsung menjadi ajang promosi.
Hingga pelaksanaan hari ketiga, adapun ketujuh perajin yang terdiri atas Perajin Anyar, D’Sandek, Agung Bali, Puri Silver, Novi Batik, Sudana Silver, Mudita Silver keseluruhanya rata-rata mampu meraup omset Rp. 5 – 10 Juta. Dengan beragam produk yang meliputi endek lukis, kerajinan bordir, tenun ikat endek, sandal endek, asesoris, tas anyaman endek, sandal kulit, silver, serta kebaya dan tenun yang merupakan kerajinan khas dari Kota Denpasar. (apn)