Prof. Jampel: Pemimpin Harus Memiliki Hati yang Hidup

(Baliekbis.com),Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., telah satu tahun menjabat sebagai Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) periode kedua, 2019-2023. Ia dilantik dan diambil sumpah oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Mohamad Nasir di Jakarta, 12 April 2019. Pelantikan itu bersamaan dengan 6 rektor Perguruan Tinggi lain.

Sebagai pemimpin, berbagai dinamika telah dilalui. Dinamika yang cukup menguras tenaga, bahkan emosi. Namun, bagi Prof. Jampel hal itu tidak menjadi beban. Baginya, menjadi pemimpin adalah sebuah amanah. Bukanlah hal yang kekal. “Pemimpin harus memiliki hati yang hidup, yaitu hati yang menjaga perbuatan dari dorongan yang tidak baik dan bertindak di atas semua golongan tanpa memandang asal usul yang dipimpin,” ujarnya.

Menurutnya pula, seorang pemimpin dituntut untuk selalu memiliki kreativitas, inovasi, dan selalu mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Seorang pemimpin harus open-minded, harus memiliki pikiran terbuka, dan memiliki kemampuan untuk mendengar masukan-masukan dari seluruh warganya. “Prinsip-prinsip ini yang saya pegang sebagai pemimpin,” ungkapnya, Kamis (23/4/2020).

Menjadi orang nomor satu di universitas terakreditasi unggul ini, komitmen Prof. Jampel untuk meningkatkan kualitas dan daya saing lembaga tidak pernah putus. Bersama jajarannya, berbagai terobosan diambil sebagai upaya mempercepat mewujudkan visi universitas menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.

Seperti halnya mendorong akreditasi program studi. Pada 2019, tercatat sudah ada 9 program studi terakreditasi unggul. Jumlah ini terus meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu juga dalam peningkatakan jumlah artikel dosen dan mahasiswa pada jurnal terindeks Scopus. Pada tahun 2019, sudah menyentuh angka 284 artikel, meningkat signifikan dari tahun 2018 sebanyak 160 artikel dan 2017 sebanyak 32 artikel.

Tahun 2020, peningkatan publikasi artikel di jurnal internasional bereputasi, nasional jurnal terakreditasi, maupun di prosiding konferensi internasional terindeks tetap menjadi perhatian serius. Hal tersebut didukung dengan penyiapan insentif publikasi dapat menstimulus seluruh sivitas akademika untuk meningkatkan kinerja akademiknya. “Untuk Membangun Universitas ini, kita harus membangun Sumber Daya Manusianya,” tegasnya.

Selain publikasi artikel, dalam kurun setahun ini juga dilakukan penguatan Internasionalization at Home. Melalui program itu, diinginkan Undiksha bisa menjadi rumah belajar bagi mahasiswa asing. Hasil program itu telah terlihat dari semakin banyaknya inbound student (mahasiswa internasional yang terdaftar di Undiksha untuk mengikuti kegiatan PKL, Social Service, Pelatihan BIPA, credit earning, dan sebagainya.

Selain itu, mahasiswa Undiksha juga semakin banyak mengikuti kegiatan-kegiatan internasional, seperti PKL, PPL luar negeri, pelatihan bahasa, kompetisi tingkat Internasional, dan beberapa kegiatan lainnya. “Saya berharap di tahun 2020 kegiatan internasional akan semakin banyak, sehingga dapat memberikan international experience kepada seluruh civitas akademika Undiksha, baik melalui program student exchange maupun faculty exchange,” sebut Rektor kelahiran Badung, 1959 ini.

Kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri juga terus diperluas. Salah satunya dengan Ming Chi University of Technology (MCUT), Taiwan, yang menawarkan peogram unggulan Fast Track Program (Double Degree Program). Program tersebut dimulai pada September 2020. “Saya akan mengirim beberapa mahasiswa terbaik Undiksha ke MCUT mulai September 2020 ini. Saat ini seleksi internal telah dilakukan. Program ini, diambil beberapa bidang ilmu, yaitu Business and Management, Electronic Engineering, Material Engineering, dan Visual Communication Design,” ucapnya.

Selain bidang akademik, capaian kinerja dalam bidang kemahasiswaan juga menunjukkan trend positif. Jumlah mahasiswa yang meraih prestasi, baik dalam bidang akademik dan non akademik berada diatas target. Pada tahun 2019 mencapai sekitar 140 orang, dari target 65 orang. Prestasi itu tidak terbatas pada tingkat provinsi dan nasional, namun juga internasional. Dalam bidang keuangan, Undiksha terus masuk lima besar dalam realisasi anggaran.

Di sisa jabatannya sampai tahun 2023, Rektor yang juga mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini berkeinginan untuk membawa universitas besutannya bergerak lebih cepat. Berbekal prinsip kerja keras dan kebersamaan, hal tersebut diyakini dapat berjalan, termasuk bisa menjadi Undiksha sebagai Trend-Setter dan Go International. (hms)