Prof. Windia: Perencanaan Keuangan di Bali Masih Dilandasi Kekeluargaan
(Baliekbis.com), Prof. Dr. Wayan P. Windia, SH, M.Si. mengatakan di Bali perencanaan keuangan masih dilandasi sistem kekeluargaan dan pewarisan sesuai hukum adat Bali. “Meski demikian dalam mengelola keuangan mesti perlu sebuah perencanaan yang matang,” jelas Guru Besar Hukum Adat Bali Fakultas Hukum Universitas Udayana ini dalam Workshop Perencanaan Keuangan yang djgelar FE UNR, Selasa (30/7/2019).
Workshop bertemakan tentang kearifan lokal dalam hukum adat Bali melalui perspektif perencanaan keuangan untuk kesejahteraan lintas generasi dibuka Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya,M.Si. menghadirkan empat orang narasumber yakni Prof. Dr. Wayan P. Windia, SH, M.Si, Tri Djoko Santoso, CFP, AEPP, Agus Hely Setyono, CFO, QWP, AEPP, I Wayan Harimbawa, ST, CFP, AEPP.
Workshop yang dihadiri sekitar 150 peserta dimoderatori Dekan FE UNR Dr. Ade Maharini Adiandari S.Sos., MM, RFP, CFP, AEPP. Menurut Prof. Windia dalam sistem kekeluargaan dan pewarisan sesuai hukum adat Bali juga harus didasari beberapa hal. Di antaranya struktur kelembagaan, integritas agama yang nantinya bisa memperkuat budaya, mengenal prinsip dasar keuangan yang salah satunya menabung dan hidup sederhana.
Sementara Rektor UNR Dr. Nyoman Sura Adi Tanaya berharap masyarakat Bali dalam melaksanakan berbagai kegiatan seperti kegiatan sosial, adat maupun keagaman tentu harus mampu mengelola keuangan dengan baik dengan tujuan agar kesannya tidak boros.
Selama ini masih ada sebagian masyarakat dalam melaksanakan berbagai kegiatan kesannya jor-joran.
Jadi Workshop Perencanaan Keuangan yang digelar FE UNR sangat penting dan juga mendasar sifatnya. “Apalagi kita ketahui kalau di Bali masyarakatnya tidak pernah mau tahu berapa biaya yang dikeluarkan dalam setiap melaksanakan kegiatan. Nah kalau sudah dimulai dari perencanaan keuangan tentu akan bisa mengukur sebatas mana biaya yang bisa dikeluarkan. Paling tidak bisa menghindari pemborosan,” terangnya. (sus)