Program Prioritas Bagi Masyarakat Bali

(Baliekbis.com), Bali baru saja selesai melaksanakan perhelatan demokrasi. Hasil Pilkada tinggal menunggu pengumuman resmi KPU Bali.

Terlepas dari itu, yang perlu menjadi perhatian utama adalah prioritas program. Program yang mana yang paling mendesak dan sangat urgen bagi masyarakat Bali.

Kemacetan tentu menjadi program prioritas. Kota Denpasar saat ini macetnya sudah merata. Hal ini tentu menjadi prioritas pemimpin dalam menjalankan janji-janji kampanyenya.

Pembangunan jalan terbatas namun lonjakan jumlah kendaraan bermotor begitu masif. Ini pekerjaan yang tidak mudah bagi pemimpin Bali ke depan.

Perlu direalisiasikan janji-janji politik untuk membangun underpass pada titik-titik kemacetan parah di Kota Denpasar.

Wajah Bali semakin semrawut. Taman kota terkesan tidak tertata dengan baik. Trotoar-trotoar tidak tertata dengan rapi.

Jalan-jalan kondisinya banyak yang rusak. Ditambah lagi ketika malam, lampu-lampu jalan banyak yang tidak berfungsi. Ini menambah semrawutnya wajah Kota Denpasar.

Begitupula dengan masalah sampah, belum teratasi dengan baik. Sampah merupakan masalah belum terpecahkan. Padahal pemerintah dan perwakilan rakyat sudah berkali-kali melakukan studi banding ke luar negeri namun hasilnya belum ada yang terwujud.

Onggokan sampah di sana-sini. Wajah pasar tradisional di kota Denpasar sangat kumuh.

Permasalahan ini sebenarnya sudah menjadi permasalahan yang terus ada dan belum terpecahkan dari sekian kali pergantian kepemimpinan di Bali.

Bahkan masalah di bidang pendidikan, kalau dinas terkait rajin turun ke lapangan mengecek kondisi setiap sekolah.

Janganlah mengecek sekolah yang ada dipinggiran seperti di kaki Gunung Agung. Coba mengecek kondisi sekolah SD dekat kota saja.

Apakah fasilitas pendidikan sudah memadai? Apakah setiap kelas sudah dilengkapi dengan kipas angin atau AC. Apakah kondisi bangku siswa sudah terawat dengan baik.

Jika hal seperti ini terabaikan, dan terlalu bombastis rasanya untuk mengejar kualitas pendidikan.

Karena rasa nyaman dalam belajar sangat dibutuhkan oleh siswa. Program-program pendidikan yang dijanjikan dilaksanakan dengan baik yang arahnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Disamping itu, perlu diperjuangkan adalah pembayaran sertifikasi guru agar bisa terbayarkan setiap bulan.

Selama ini pembayaran sertifikasi guru terkadang beraturan setiap tiga bulan, namun sering datangnya tidak tepat waktu.

Jika hal ini dilanjutkan terus itu namanya penzoliman terhadap guru yang merupakan garda terdepan dalam mendidik generasi menuju generasi emas.

Pemerintah seharusnya menjalankan program yang pro rakyat, lupakan program yang bersifat populis yang sulit untuk dicapai.

Program pembangunan Bandara Bali Utara belum begitu urgen. Sekian puluh tahun lagi, ketika pembangunan pariwisata di Bali Utara sudah menggeliat dan bisa seperti Bali Selatan.

Mungkin Bandara Bali Utara sangat dibutuhkan. Peminpin Bali ke depan harus benar-benar pro rakyat. Peduli akan kesusahan rakyat dan peduli memakmurkan masyarakat Bali.

*Oleh: Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum.
Akademisi Universitas Dwijendra

 

Leave a Reply

Berikan Komentar