PSI Optimis Lolos Verifikasi KPU
(Baliekbis.com), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan satu-satunya parpol yang lolos verifikasi
Kementerian Hukum dan HAM. Sesuai pengumuman resmi KemenkumHAM pada 7 Oktober
2016 lalu dari enam parpol yang mendaftarkan diri hanya PSI yang kini resmi berbadan hukum.
Setelah resmi berbadan hukum, partai anak muda ini optimis bisa lolos verifikasi oleh KPU
(Komisi Pemilihan Umum). Demikian dikatakan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto,
Minggu (9/10) di kantor DPW PSI Bali Jalan Tukad Barito Denpasar. Adi menambahkan lolosnya
PSI dalam verifikasi KumHAM merupakan tahap awal perjuangan PSI untuk berkancah di pemilu
2019. Pihaknya optimis PSI dapat menjadi wadah bagi anak muda untuk ikut terjun langsung
dalam pemilu 2019. Ke depan PSI masih harus berjuang untuk melalui proses verifikasi dari
KPU. “Namun melihat hasil yanag dicapai saat ini, kami optimis PSI dapat melalui proses
tersebut dengan lebih mudah,” tambah Adi pada acara media gathering sebagai ungkapan
syukur dan terima kasih kepada jajaran media.
Untuk verifikasi KPU sendiri, Adi mengatakan PSI Bali optimis bisa melaluinya karena proses
tersebut kurang lebih hampir sama dengan proses verifikasi KumHAM. Dalam verifikasi KPU
dipersyaratkan di tiap kabupaten minimal bisa mengumpulkan seribu KTP. Hingga saat ini PSI
Bali telah memiliki kepengurusan di delapan kabupten/kota se Bali dan 37 kecamatan. Ke depan
untuk menghadapi verifikasi KPU PSI Bali akan lebih mensolidkan jaringan di tingkat DPD dan
DPC hingga ranting. Saat ini masih ada satu kabupaten yang kepengurusannya belum lengkap
yakni Jembrana. Untuk itu ke depan PSI akan memberi perhatian khusus ke kabupaten paling
barat di Bali ini. Sebagai partai baru, PSI hadir sebagai partai yang berbeda dari partai lainnya
dan ke depan akan menjadi partai yang memberi ruang kepengurusan lebih untuk perempuan
dan anak muda.
Ini terlihat dari pengurus yang terbentuk di seluruh Indonesia saat ini dimana
42 persen merupakan perempuan. Umur dari seluruh pengurus PSI se Indonesia di antaranya
34 persen antara 17 sampai 24 tahun , umur 25-32 sebanyak 41 persen, umur 33-40 sebanyak
19 persen dan hanya 6 persen yang berumur 41 sampai 45 tahun. Di Bali sendiri jumlah
pengurus perempuan mencapai 42 persen, yang berumur 17 sampai 24 tahun sebanyak 39
persen , 25-32 tahun sebanyak 32 persen dan 33-40 tahun mencapai 21 persen dan 41-45
tahun 8 persen. “Ini membuktikan PSI adalah partai garapan anak muda,” tegas Adi.
Ditanya soal pemimpin Bali, diakui saat ini Bali ini belum ada pemimpin dari kalangan muda.
Dengan nantinya bisa ikut dalm kancah pemilu, Adi berharap PSI bisa ikut berperan dalam
melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang jujur dan kompeten dalam memajukan
pembangunan. Menurutnya, di Bali sebenarnya banyak tokoh muda yang berkualitas tetapi
mereka sulit muncul karena terbentur oleh persyaratan UU yang berat. “Tapi ke depan kita
optimis akan muncul pemimpin-pemimpin muda yang andal dan jujur seperti Ahok di DKI. Kalau
nanti di Bali ada pasti kita dukung,” tambah owner Monarch Bali yang juga pengacara ini. (bas)