Puluhan Pelukis Cat Air Gelar Pameran di Komaneka Fine Art Gallery Keramas
(Baliekbis.com), Sekitar 60 lukisan cat air dari berbagai aliran seni lukis dipamerkan di Komaneka Fine Art Gallery Keramas, Gianyar, Minggu (5/12). Pameran lukisan yang digelar hingga 15 Desember mendatang ini merupakan karya para pelukis dengan berbagai latar belakang.
“Ada dosen, bankir, ibu rumah tangga hingga pengusaha. Mereka terjun melukis selain hobi juga mengisi waktu luang karena dampak pandemi,” ujar Silvia Zulaika – Founder IWCS (Indonesia Watercolor Summit) saat jumpa pers di sela-sela pembukaan pameran.
Jumpa pers juga dihadiri pelukis dari sejumlah daerah di Tanah Air yang sengaja datang ke Bali di antaranya Jeremy Jonathan (artist and art mentor), Andreas (dosen di Telkom Bandung), Ike Merdekawaty (ibu rumah tangga dan baker), Suriaty (wirausaha), Andriana Theodora (wirausaha) dan Yessika Effendi seorang banker.
Yang menarik, para pelukis yang tergabung dalam IWCS ini menekuni dunia seni lukis cat air relatif baru. “Mereka terjun rata-rata baru sekitar 2 tahun. Namun karena hobi, semangat serta dibantu para master mentor, karya-karya yang dihasilkan makin berkualitas,” ujar Silvia.
Para master mentor ini bukan saja dari Indonesia, juga sejumlah negara yang selama ini sangat populer dengan lukisan cat airnya memberikan bimbingan dan motivasi meski melalui zoom.
“Hasilnya luar biasa. Terbukti banyak karya seni lukis yang dihasilkan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Dari lelang yang kita lakukan 68 persen terjual. Sebagian juga dijadikan merchandize. Ini tentu ke depannya bisa menjadi sebuah pilihan selain penyaluran hobi,” jelasnya.
Indonesia Watercolour Summit (IWCS) Exhibition 2021 mengangkat tema “Lingkungan”. Meski demikian, para pelukis diberi kebebasan untuk berkreasi untuk menghasilkan karya yang menarik dan sudah tentu memiliki nilai jual.
Silvia menambahkan pameran ini digelar bukan ajang penitipan atau menjual produk, tapi bagaimana para pelukis ini bisa menjadi mandiri juga mengetahui proses, cara-cara berpameran.
Dikatakan karya-karya seni lukis cat air ini sangat berkembang di banyak negara. “Kita ingin hal ini juga terjadi di Tanah Air. Selama ini karya lukis cat air ini kurang dipromosikan. Art itu bisa dibisniskan sepanjang tidak menghilangkan idealismenya,” jelasnya.
Yessika, seorang bankir dari Jakarta mengaku di saat pandemi ini banyak waktu luangnya sehingga ia isi dengan melukis yang juga menjadi hobbinya. “Syukur ada komunitas IWCS sehingga bisa dipertemukan dengan mentor berbagai negara sehingga bisa belajar lebih cepat secara online,” ujarnya.
Ike yang juga berprofesi bankir dari Pakanbaru ini mengaku banyak mendapat pengetahuan melukis setelah bergabung dengan IWCS. Hal senada disampaikan Sulis (Medan) yang baru bergabung dengan IWCS sejak 2020. “Saya bisa belajar dari mentor luar negeri melalui zoom,” ujarnya.
Andreas Handoyo, dosen Telkom Bandung mengatakan melalui IWCS ini bisa membangkitkan bakat (seni) terpendam selain mengenal lebih banyak tentang art.
Indonesia Watercolor Sumit (IWCS) adalah komunitas non profit yang berdiri pada Februari 2019. IWCS dengan ide dasar ART-Preneur yaitu menggabungkan Art/Seni dan Enterpreneurship, dengan misi utama
untuk mempromosikan seni lukisan cat air agar bernilai lebih layak secara ekonomi dan menjadikan seniman cat air yang mandiri, berpengetahuan luas, dan berkembang seperti media-media seni rupa lainnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Sehingga profesi tersebut dapat diandalkan sebagai penghasilan tetap, khususnya bagi seniman-seniman cat air muda. Serta untuk menunjang skill seniman cat air menjadi lebih profesional, IWCS menyediakan tempat belajar bersama secara online (creative zoom room) untuk mempermudah peserta mengikuti program-program IWCS dari berbagai daerah di Indonesia maupun internasional.
Program-program yang disediakan IWCS tidak hanya teknik melukis cat air, tetapi juga Branding for Artis, Self Confidence, Business Ethic, Building Networking, dengan mentor-mentor berpengalaman dari dalam dan luar negeri. Hal ini bertujuan untuk menyediakan peluang sehingga seniman dapat berkembang dan memiliki kesempatan belajar “SAMA” bagi semua anggota tanpa batasan istilah “Senior/Junior” khususnya bagi seniman muda.
Pada pameran kali ini yang dihadiri pula Ny. Ida Ayu Ketut Surya Adnyani Mahayastra, IWCS memamerkan lebih dari 60 karya seni lukis dari 35 artis cat air anggota IWCS. Pameran berlangsung sampai 15 Desember 2021, Tidak hanya memamerkan karya, akan banyak rangkaian acara menarik selama pameran berlangsung. Tujuan pameran ini adalah untuk memberikan kesempatan terutama kepada artis muda untuk melatih percaya diri dan berkarya lebih baik lagi.
Dengan motto Let’s Learn and Grow Together, The Summit Family (anggota IWCS yang ada dalam WA group) juga memiliki kesempatan untuk dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapat selama masa belajar, seperti di ruang-ruang online yang disediakan.
Sementara itu pengelola Komaneka at Keramas Beach Mansri Trisnawati memberikan apresiasi kepada IWCS yang memilih gallerynya untuk dijadikan tempat berpameran, pihaknya sangat mendukung apapun kegiatan yang dilakukan. “Selain ruang pameran yang luas, kawasan seluas sekitar 5 hektar yang juga kerap digunakan untuk kegiatan yoga dan meditasi,” ujarnya. (bas)
bagaimana bergabung di komunitas cat air ini?