Pura Kahyangan Jagat Segara Rupek Pakai Solar Panel dari PLN
(Baliekbis.com), Pura Kahyangan Jagat Segara Rupek merupakan salah satu pura dari 22 pura yang berada di kawasan religi di areal Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Untuk mencapainya relatif tidak sulit, bila hendak menempuh jalur darat maka satu – satunya jalan adalah dengan menelusuri kawasan hutan lindung TNBB sekitar 13 km.
Jalanan berbatu akan pengunjung jumpai sesaat setelah memasuki kawasan hutan lindung ini, yang tentu akan memperlambat kendaraan yang melintas, sehingga kera – kera yang kerap berlarian menyongsong kendaraan pengunjung dapat terhindar dari kecelakaan. Tumbuhan dan pepohonan yang rapat di kanan dan kiri jalan mendominasi pemandangan selama perjalanan menuju pura.
Setelah berkendara 60 menit lamanya, pengunjung akan disambut dengan kompleks Pura Kahyangan Jagat Segara Rupek. Pura yang menjadi titik terdekat jarak antara Pulau Bali dan Pulau Jawa ini, kini telah memiliki sumber listrik untuk memudahkan kegiatan persembahyangan.
Sumber listrik berasal dari 8 panel surya yang masing – masing mampu menghasilkan listrik sebesar 440 wattpeak dengan total 3520 wattpeak dan dilengkapi dengan battery bank yang memiliki kapasitas penyimpanan 12/200 Amperehour.
Sebelumnya, kegiatan persembahyangan di pura serba terbatas. Ketiadaan listrik sebagai sumber energi menyulitkan pihak pengelola pura untuk melakukan persiapan kegiatan keagaaman yang membutuhkan peralatan listrik dalam penyiapannya.
Namun kini setelah adanya solar panel, kegiatan peribadatan menjadi lebih mudah. kegiatan persembahyangan bisa dilakukan di malam hari, penggunaan Generator menjadi berkurang sehingga lebih membantu pengempon pura dalam biaya operasional bahan bakar generator.
Solar panel ini merupakan dukungan PLN UID Bali melalui program PLN Peduli. Dengan nilai bantuan sebesar Rp 80 juta, solar panel Ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bagian dari dekarbonisasi untuk mencapai Carbon Neutral 2060. PLN UID Bali berupaya untuk berinovasi untuk memastikan transisi energi dapat terlaksana khususnya di Bali.
General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana, saat melakukan penyerahan bantuan secara simbolis, mengatakan bahwa pemberian bantuan sarana penunjang dimaksudkan untuk mendukung penguatan prosesi ritual keagamaan, sehingga keagaaman, budaya dan konservasi alam dapat berjalan harmonis.
“Kami juga sadar bahwa ada kebutuhan listrik yang harus dipenuhi, namun harus sejalan dengan aturan – aturan di dalam kawasan TNBB, sehingga kami berharap dengan bantuan ini dapat mendukung penggunaan energi bersih tanpa menghilangkan semangat konservasi,” ungkapnya.
Jero Mangku Wayan Artawan, Pengempon Pura Kahyangan Jagat Segara Rupek, menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah membantu menghadirkan listrik melalui solar panel.
“Terima kasih kepada PLN yang telah membantu kami dengan memberikan bantuan listrik, tentu ini memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan dan kegiatan persembahyangan di pura,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, PLN juga turut memberikan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada pengelola kawasan TNBB berupa sarana pendukung pengelolaan konservasi di Taman Nasional Bali Barat sebesar Rp 100 juta serta bantuan pemberdayaan masyarakat produktif desa penyangga yakni berupa pelatihan dan pemberian alat pengolahan sampah organik kepada kelompok Rumah Belajar Anak Cerdas dan kelompok Sadar Wisata Desa Penjarakan dengan total sebesar Rp 40 juta. (ist)