Putu Diah Desvia Jadi “Miss Internet APJII Bali 2018”
(Baliekbis.com), Setelah melalui perjalanan panjang dan berhasil menyisihkan puluhan finalis lainnya, akhirnya Ni Luh Putu Diah Desvia Aryana dinobatkan sebagai “Miss Internet APJII Bali 2018” di Mal Park-23, Tuban, Sabtu (4/8) malam. Gadis yang akrab disapa Diah Desvia ini siap mewakili Bali untuk bertarung dengan “Miss Internet” dari belasan provinsi lainnya di tingkat Nasional yang bakal digelar di Jakarta pertengahan Oktober mendatang. “Pelaksanaan tahun 2018 ini sangat menarik, karena untuk pertama kalinya “Miss Internet APJII Bali” diselenggarakan di area publik di Mal Park-23. Dari 40 peserta tersaring menjadi 20 finalis berhasil lolos audisi ke babak “live final” yang masing-masing menunjukkan bakat personal mereka dan ternyata bisa menjadi suguhan menarik bagi para tamu undangan dan ratusan pengunjung mal tersebut,” ujar Arnold Makasau Rivai, ST., MM., selaku founder “Miss Internet Indonesia”, Minggu (5/8).
Tugas utama “Miss Internet” kata Arnold, adalah mengkampanyekan gerakan berinternet yang bersih, selektif, aman, dan produktif, mengurangi potensi “hoax” dan bullying para pengguna, dengan cara memperbanyak penyebaran berita positif, peluang bisnis, kesehatan, dan keceriaan di internet. Selama ini Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Bali bersama “Miss Internet” gencar melakukan sosialisasi tentang internet ke sejumlah sekolah, kampus, banjar, pusat keramaian, dan berbagai komunitas di Bali. “Semoga kedepan akan semakin banyak lagi lahir duta-duta “Miss Internet” dari Bali, agar menjadi contoh bagi generasi muda dalam berinternet yang bersih, selektif, aman, dan produktif. Kami berharap kelak akan semakin banyak dukungan dari masyarakat pengguna internet, pemerintah daerah, dan para pelaku pariwisata di Bali untuk menjadikan gerakan “Miss Internet” ini menjadi gerakan dunia yang dimulai dari Bali,” harap Arnold Makasau Rivai, yang juga bertindak selaku Ketua Dewan Juri Pemilihan “Miss Internet APJII Bali 2018” itu.
Hal senada juga disampikan Ketua APJII Bali periode 2018-2021, Andhy Sabli Tagijara, yang baru terpilih akhir pekan lalu menggantikan I Gede Yudhatama. Sebagai orang-orang yang berlatar belakang IT, pihaknya merasa tidak berkompetensi dalam berkomunikasi dengan masyarakat, sekolah, komunitas, dan sejumlah instansi terkait lainnya, sehingga menganggap sangat perlu kehadiran “Miss Internet” di Bali. Keberadaan dan peran “Miss Internet” ini di Bali sejak 2014 lalu ternyata sangat efektif sebagai duta APJII dalam menjalankan programnya, termasuk untuk menjelaskan keamanan dan kejahatan dalam dunia maya (cyber crime). “Salah satu peran mereka (Miss Internet, red) untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan internet secara sehat, seperti untuk bisnis online, UKM, dan sejumlah manfaat internet yang positif lainnya,” kata Andhy Sabli Tagijara. Bersama anggota juri lainnya, Pauline Mahendra, Psi., Dandan Syamsudin, Hermy Wirawan (LV C&C Management), dan Andhy Sabli Tagijara, Arnold Makasau Rivai juga mengumumkan, Pipin Carolina sebagai juara runner up, disusul Ni Putu Indira Anggita Kurnia Teja. (jbt)