Rai Iswara Mendem Pedagingan di Pura Bantan Kemoning
(Baliekbis.com), Mengenakan pakian adat bernuansa putih, terlihat sejak pagi hari ratusan warga Pengempon Pura Batan Kemoning, Pemecutan Kaja, Denpasar Utara serentak mengikuti Upacara Melaspas, Mecaru, Mendem Pedagingan Palinggih dan Bale Piasan, Jumat Sukra Umanis Ukir, (6/4). Dimana upacara ini dihadiri Sekda Kota Denpasar AAN. Rai Iswara sekaligus mendem pedagingan ring Gedong Tajuk Pundak Sari dan ngaturang punia. Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Panglingsir Puri Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya (Turah Joko) dan tokoh agama setempat.
Sebelum upacara mendem pedagingan, upacara dimulai dengan kegiatan ngelis, mecaru dan melaspas oleh para pengempon pura. Manggala Karya I Made Nama Sugita yang di temui di sela-sela karya mengatakan, karya ini dilakukan karena pembangunan Pura Batan Kemoning ini baru saja rampung di dikerjakan. Renovasi ini dilakukan mengingat bangunan pura ini kondisinya sudah tua dan rapuh dimakan usia. Oleh karena itu atas hasil musyawarah warga Pengempon diputuskan untuk dilakukan pamugarani pura agar warga bisa bersembahyang dengan nyaman. Dimana renovasi pura ini dilakukan sudah sebulan lalu.
Lebih lanjut dikatakan, adapun bangunan pura yang di renovasi meliputi, palinggih tajuk, gedong tajuk pundak sari, gedong ratu kemayun dan bale piasan. Yang mana pembangunan pura ini dikerjakan dengan biaya yang di dapat dari bantuan Pemerintah Kota denpasar dan urunan warga Pengempon Pura Batan Kemoning yang berjumlah kurang lebih 32 KK, dengan total biaya keseluruhan baik dari bangunan fisik kurang lebih sebesar 50 Juta Rupiah dan upacara Melaspas dan Mendem Pedagingan yang menghabiskan dana sebesar 10 Juta Rupiah.
Upacara hari ini dipuput oleh Ida Peranda Buda, saking Griya Buda Bekul Manis. “Kami bersama warga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, terutama kepada Bapak Plh. Walikota karena sudah bisa hadir dan telah memberikan perhatian serta bantuan kepada warga Pengempon Pura Batan Kemoning dan diharapkan juga pemerintah agar bisa terus memperhatikan penggilan-pengingalan budaya sperti ini agar kedepannya warisan budaya bali tetap terjaga dengan baik. (ays)