Rai Mantra Ajak Masyarakat Tak Khawatir MSS
(Baliekbis.com), Merebaknya penyakit bakteri meningitis streptococcus suis (MSS) yang berasal dari babi cukup meresahkan semua pihak. Kondisi ini telah diantisipasi Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dengan segera mengintruksikan jajarannya untuk bertindak sigap menanggapi meluasnya keresahan masyarakat. Dinas Pertanian Kota Denpasar telah melakukan disinfeksi dengan disinfektan dibeberapa kandang babi di wilayah Denpasar, serta Dinas Kesehatan melakukan edukasi kepada masyarakat dan warung babi guling. “Masyarakat tak usah khawatir terhadap isu bakteri MSS,” ujar Walikota Rai Mantra, Rabu (15/3) di Denpasar.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan masyarakat dapat memperhatikan pengolahan daging babi secara baik dengan tingkat kematangan daging mencapai 100 derajat celcius. Kepada para peternak babi untuk tetap menjaga kesehatan babi, dan kebersihan kandang dengan selalu memperhatikan pengelolaan limbah sesuai dengan kaidah-kaidah yang dipersyaratkan. Rai Mantra juga mengharapkan pemotongan babi dapat dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), yang nantinya dapat melakukan pengecekan kesehatan babi sebelum dipotong dengan keterlibatan dokter hewan.
Disamping itu Rai Mantra juga mengintruksikan Perusahaan Daerah Pasar dan pengelola pasar rakyat untuk turut serta melakukan pengawasan. “Perusahaan Daerah Pasar dan pengelola pasar rakyat juga agar ikut lakukan pengawasan dikawasan pasar-pasar rakyat,’’ ujar Rai Mantra. Disamping itu Rai Mantra juga menyoroti pedagang daging ayam di pinggir jalan yang terus dapat dilakukan pemantauan dari instansi terkait. Hal ini juga berpengaruh pada kwalitas daging ayam yang dijual, sehingga diharapkan kepada pedagang daging ayam di pinggir jalan harus berjualan didalam pasar rakyat. “Tidak semua daging babi itu mengandung MSS, serta tidak khawatir mengkonsumsi jika pengolahan dilakukan secara baik,’’ ujar Rai Mantra.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyuluhan kepada masyarakat. Pada bulan Januari lalu pihaknya melibatkan petugas Kesling (Kesehatan Lingkungan) dan Promkes (Promosi Kesehatan) puskesmas yang ada di empat kecamatan untuk melakukan penyuluhan kerumah warga dan pedagang babi guling. Penyuluhan ini juga memberikan edukasi terkait dengan penyediaan bahan yang didapat dari sumber yang resmi dan sehat, pengolahannya yang sehat dan baik serta tak terlepas dengan cara penyajian yang baik pula. Saat ini menurut Armini Kesling) dan Promkes disetiap puskesmas lagi intens turun untuk memberikan edukasi ke pedagang serta mengedukasi masyarakat. “Sehingga diharapkan dari langkah ini masyarakat tidak resah dengan isu MSS asalkan daging yang dikonsumsi jelas asalnya dan pengolahannya secara baik,’’ harap Sri Armini. (pur/ist)