Rai Mantra: Birokrasi Jangan Menjadi Penghambat Investasi Masyarakat
(Baliekbis.com), Pasangan calon Gubernur Bali nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menjadikan penataan birokrasi sebagai target pembangunan lima tahun mendatang. Khususnya berkaitan dengan rantai birokrasi perizinan. Rai Mantra saat ditemui di Denpasar, Selasa (10/4) mengatakan pemangkasan birokrasi perizinan sesuai dengan semangat reformasi birokrasi yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Di era persaingan global yang semakin terbuka, birokrasi pemerintahan harus bisa beradaptasi guna menunjang pertumbuhan ekonomi,” ujar Rai Mantra. Menurutnya birokrasi harus menjadi bagian dari pemicu iklim investasi yang baik. Bukan sebaliknya, menjadi penghambat investasi masyarakat. Dia menambahkan sudah jadi cerita umum bahwa proses perizinan seringkali berbelit-belit hanya karena keterbatasan sumber daya manusia dan kelengkapan fasilitas penunjang.
“Ada saja keluhan warga soal birokrasi ini, kadang bukan karena niat menghambat tapi karena pemahaman SDM dan teknologi yang kurang mendukung jadi hambatan,” papar Rai Mantra. Karena itu untuk memangkas rantai birokrasi Rai Mantra menekankan pada dua hal. Pertama rekayasa organisasi dan SDM. Rekayasa organisasi dilakukan dengan pemangkasan birokrasi yang terlalu panjang. Misalnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah proses perijinan cukup sampai di tingkat kecamatan. Sehingga warga lebih dekat dengan akses pelayanan dan bisa berhemat dari sisi waktu dan biaya.
Sedangkan pembenahan SDM adalah melakukan evaluasi kompetensi SDM pegawai negeri sipil yang ditempatkan pada di pos-pos yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Kesiapan SDM dimaksud baik dari sisi penguasaan manajerial maupun sikap mental. Birokrasi adalah pelayan masyarakat yang digaji negara untuk memperlancar proses birokrasi.
“Sering kita sebut the right man on the right place, jangan sampai mereka yang tidak paham mekanisme birokrasi perizinan malah diberi tugas melayani perizinan. Sebaliknya yang kompeten di bidang itu malah ditempatkan di bidang lain,” terang Rai Mantra.
Kedua, menata teknologi penunjang. Seiring perkembangan teknologi semua bisa diselesaikan melalui mekanisme online dan hemat waktu. Melalui mekanisme online perizinan menjadi lebih cepat dan pastinya lebih transparan.
“Pembenahan teknologi penunjang mutlak dilakukan, negara lain sudah maju sekali, selesaikan dengan mekanisme online bisa memotong waktu dan tidak harus ramai-ramai antri di kantor perizinan,” tegas Rai Mantra.
Khusus untuk Bali, Rai Mantra mengatakan pembenahan sudah terbukti dapat berjalan baik di Denpasar melalui pelayanan satu pintu di gedung Sewaka Dharma. Keberhasilan serupa nantinya akan diterapkan di kabupaten lain. Tentu saja dengan penyesuaian sesuai kondisi si wilayah masing-masing. “Mantra-Kerta menawarkan apa yang sudah dikerjakan. Nantinya jika dipercaya memimpin Bali, Mantra Kerta akan melakukan pembenahan dalam hal pemangkasan birokrasi perizinan,” pungkas Rai Mantra. (nwm)