Rai Mantra: Jadikan Bahasa dan Aksara Bali Sebagai Sebuah Kebiasaan Berbudaya
(Baliekbis.com), Denpasar – Setelah Duta Denpasar Barat dan Denpasar Selatan yakni Sekaa Taruna (ST) Dharma Kerti Banjar Tegal Kawan yang menjadi duta Kecamatan Denpasar Barat dan ST Dharma Laksana Banjar Kaja Desa Pakraman Panjer sebagai duta Kecamatan Denpasar Selatan, kini giliran ST Yowana Werdhi Banjar Bantan Buah Kesiman, menjadi duta Denpasar Timur dievaluasi dan dibina oleh Tim Panureksa Sekaa Taruna Tingkat Kota Denpasar, Minggu sore (16/10) di Balai Banjar Batan Buah Kesiman. Evaluasi ini di hadiri langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, sekaligus membuka evaluasi, yang ditandai dengan penerimaan awig-awig dan perarem Sekaa Taruna dari Ketua ST Yowana Werdhi I Nyoman Sakha Wangsa.
Dimana sebelum evaluasi di mulai, Walikota Rai Mantra yang pada kesempatan ini di dampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gst Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan, Kabag Kesra Kota Denpasar IGN Bagus Mataram, Koodinator Umum Tim Panureksa Sekaa Taruna Kota Denpasar Cok Putra Wisnu Wardana beserta TIM evaluasi juga sempat meninjau pameran kerajinan tangan dan kuliner hasil karya ST Yowana Werdhi Banjar Bantan Buah Kesiman.
“Bahasa Bali merupakan sebuah kebudayaan, dikarenakan jika kita ingin menjalankan kebudayaan, kita harus menjalankan semua unsur, tidak saja unsur kesenian melainkan bagaimana kita harus menjalankan ilmu dari Agama Hindu, dikarenakan itu awal dari sebuah kebudayaan dan melalui belajar agama kita melakukan sesuatu berdasarkan keyakinan yang tulus ikhlas. Selanjutnya para pemuda ini juga harus tahu aksara maupun bahasa Bali dengan menjadikannya sebuah kebiasaan, baru dilanjutkan dengan seni dan yang trakhir ialah organisasi sosial, yakni Sekaa Taruna seperti ini yang merupakan Pianak Banjar (Generasi Penerus Banjar) yang harus memiliki rasa memiliki serta ikut menjaga adat dan budaya Bali, agar bisa terus berkelanjutan,” demikian di sampaikan Walikota Rai Mantra saat mebuka evaluasi Pembinaan Penataan Sekaa Taruna Tingkat Kota Denpasar.
Lebih lanjut dikatakan, Sekaa Taruna sangatlah penting untuk masalah regenerasi, makanya Sekaa Taruna ini harus dibina dan diingatkan terus. Dikarenakan ini merupakan masalah pelestarian dan penguatan memang perlu ada suatu kegiatan yang mengingatkan mereka untuk lebih mematangkan/meyakinkan kepada generasi-generasi Sekaa Taruna ini bahwa kebudayaan itu sangat penting dalam pembangunan, dan Worl Culture Forum (WCF) pun sudah mencetuskan bahwa kebudayaan itu merupakan suatu factor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jadi ini tidak perlu diragukan dan harus terus dilanjutkan serta dimatangkan. Sebab kebudayan ini bukan hanya untuk belajar seni saja melainkan ada unsur ekonomi, pendidikan, teknologi, organisasi dan agama.
Sementara Koodinator Umum Tim Panureksa Sekaa Taruna Kota Denpasar Cokorda Putra Wisnu Wardana mengatakan, kami berasumsi bahwa sekaa taruna ini merupakan pianak banjar yang tentunya banjar merupakan organisasi sosial yang bernafaskan Hindu dimana banjar merupakan bagian dari Desa Pakraman, yang tentunya pembinaan kepada sekaa teruna ini di orientasikan kepada bagaimana peran sekaa teruna dalam meningkatkan keberadaan organisasinya, menata organisasi supaya tertata baik termasuk administrasi serta membantu Banjar maupun Desa dan membangun budaya kreatif yang tidak lepas dari Konsep Tri Hita Karana. (ays’/ist)