Rai Mantra Paparkan Program Pelayanan Publik Smart City
(Baliekbis.com), Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di Kota Denpasar tak terlepas dari pacuan program Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara. Mencari solusi dalam pembenahan pelayanan public di Kota Denpasar menjadi getol program Rai Mantra yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Langkah ini menjadikan Walikota Rai Mantra terus diundang menjadi pembicara dalam setiap seminar tentang Reformasi Birokrasi dalam mewujudkan pelayanan publik.
Pada Kamis (31/8) Walikota diundang sebagai pembicara dalam Seminar Nasional yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) di kampus setempat. Seminar tersebut juga menghadirkan pembicara Prof. Dr. Eko Prasojo dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) dengan peserta dari kalangan dosen FISIP dan mahasiswa kampus setempat. Walikota Rai Mantra memaparkan program-program Pelayanan Publik yang telah dirintis Pemkot Denpasar dalam bingkai program Smart City. Menurut Rai Mantra perjalanan pelayanan publik Pemkot Denpasar diawali dalam melakukan Refornmasi Birokrasi dengan motto Sewaka Dharma yakni melayani adalah kewajiban. “Moto Sewaka Dharma dari dilayani menjadi melayani terus kita pakai dalam pelayanan pertama Reformasi Birokrasi,’’ ujar Rai Mantra. Melakukan langkah Reformasi Birokrasi dengan tantangan berbagi permasalahan kota meliputi kebersihan, kemacetan, dan kesehatan. Dari program ini dikuatkan dengan membentuk pusat pelayanan publik di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Penyerdahanaan pelayanan terus dilakukan hingga memasuki era digitalisasi saat ini dengan berbagai permasalahan kota diranghkul dalam satu ruangan Damamaya Cyber Monitor yang berada satu lokasi di Gedung Sewaka Dharma. Berbagai permasalahan kota dilakukan pembahasan dan evaluasi program dalam Cyber Monitor. Seperti Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar Plus, Rujukan Online, Rumah Berdaya bagi Penyandang Gangguan Jiwa, hingga Smart Ekonomi melakukan penguatan ekonomi kerakyatan dengan merevitalisasi pasar tradisional. “Bagimana solusi Denpasar terakumulasi dalam Smart City serta meningkatkan kapasitas masyarakat,” ujar Rai Mantra.
Sementara Eko Prasojo yang juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) mengumpamakan pemerintah dalam pembangunan adalah sebuah orkestra. Yakni dirigen memimpin orkestra pemerintahan. Para pemain musik adalah pejabat politik dan birokrasi. Alat musik adalah keseluruhan proses struktur dan nilai. Para penyanyi adalah pelayan masyarakat di frontline. Pratitur ( not balok) adalah RPJM dan RKP. Para penonton adalah masyarakat dan pemangku lainnya. “Sehingga peran walikota sangat penting sebagai dirigen pembangunan,” ujarnya. Menurut Eko Prasojo peran Walikota Rai Mantra sebagai pelaku langsung dalam pelayanan publik telah melakukan pendekatan pelayanan dengan budaya Bali. Salah satunya moto Sewaka Dharma menjadi semangat pelayanan publik bagi seluruh aparatur Pemkot Denpasar. Hal ini menjadi penerapan program Walikota Rai Mantra dalam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat yang tentunya telah mendapat dukungan masyarakat yang sempat dipelajari di Alphard University. (pur)