Rai Mantra: Pengembangan Transportasi Darat dan Laut Percepat Pemerataan Pembangunan
(Baliekbis.com),Bali ke depan perlu lebih memperluas pengembangan transportasi baik darat, laut maupun udara seperti bandara di Bali Utara dan pengembangan pelabuhan di wilayah Bali Timur. “Dengan lancarnya transportasi maka perekonomian akan tumbuh lebih cepat, merata dan biaya angkutan jadi lebih ekonomis,” ujar Calon Gubernur Bali Rai Mantra di kediamannya Griya Sebasari, Renon, Selasa (29/5).
Rai Mantra bahkan melihat pengembangan pelabuhan laut ini penting segera bisa dilakukan karena bisa memberi manfaat lebih banyak. Selain biaya bisa lebih murah juga mengurangi beban di darat seperti kemacetan. Misal, untuk pengiriman ke Surabaya mana yang lebih murah lewat darat atau laut. Pun dengan pengiriman dari daerah lain yang kerap melalui pulau Bali. Jika ini bisa terwujud, dipastikan kendaraan angkut dari dan ke daerah timur atau barat Pulau Bali akan berkurang. “Ini akan mengurangi beban dari Gilimanuk, Denpasar, dan Karangasem sebagai jalur lintasan,” jelasnya. Apalagi dengan dioptimalkannya pelabuhan laut di Gunaksa, Rai Mantra berharap baik shipping cost (biaya kirim) ataupun carrying cost (biaya angkut) bisa lebih ditekan.
Untuk itu selain pembangunan infrastruktur yang juga harus diperhitungkan adalah bagaimana menciptakan konektivitas, salah satunya ialah konektivitas satu daerah dengan lainnya, bagaimana antar Kabupaten/Kota terkoneksi dengan baik. Di sisi lain dikatakan saat ini sudah ada moda transportasi umum, namun ke depannya bagaimana menciptakan transportasi massa yang lebih maksimal lagi dan membudayakan masyarakat untuk mencintai moda transportasi massa tersebut,” ujarnya.
Menurut Rai Mantra, moda transportasi massa bagian dari mempermudah akses masyarakat di samping dibangunnya infrastruktur pendukung. Untuk mewujudkan transportasi massa memang tidak berpikir hanya profit semata, kecuali sudah bisa “mass transportation minded” dan merupakan kebutuhan, barulah disana bisa ada suatu yang didapat (profit) seperti halnya di luar negeri. “Langkah awal yang perlu diperbaiki yaitu bagaimana lebih mengoptimalkan angkutan Sarbagita, namun masalah kendaraan pengumpan (feeder) kapasitasnya harus dipenuhi terlebih dahulu yang memudahkan konektivitas penumpang,” jelasnya.
Sedangkan rencana pembangunan bandara di Bali Utara merupakan salah satu bentuk pemerataan, namun juga harus dipikirkan infrastrukturnya sebagai tambahan. “Artinya bagaimana akses kesana jadi lebih mudah terjangkau. Apalagi nantinya terkait dengan kegiatan pariwisata,” tutur Rai Mantra. Diakui pengadaan infrastruktur menuju Bali Utara sebenarnya sudah ada di dalam suatu program masterplan di Provinsi Bali, bagaimana nantinya bisa terintegrasi dan ditindaklanjuti. “Kita perlu realisasikan itu segera,” tukasnya. (nwm)